Cerita Liliyana Soal 'Kutukan' di Indonesia Open

CNN Indonesia
Minggu, 19 Jun 2022 02:21 WIB
Liliyana Natsir bercerita soal kutukan tampil di Indonesia Open di Istora Senayan saat terima penghargaan BWF Hall of Fame.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juara Indonesia Open 2018. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Liliyana Natsir bercerita soal kutukan tampil di Indonesia Open di Istora Senayan saat terima penghargaan BWF Hall of Fame.

Menurut mantan pasangan Tontowi Ahmad di nomor ganda putra itu, bermain di Istora menjadi kenangan yang tak terlupakan selama karier profesionalnya.

Owi/Butet adalah salah satu pasangan yang 'dicap' mendapat kutukan tidak juara di Indonesia Open, terutama saat digelar di Istora.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Liliyana/Tontowi dipasangkan sejak 2011, sampai dengan 2016 pencapaian terbaik ganda tersebut di Indonesia adalah dua kali runner up di Istora.

"Kenangan spesial tentu salah satunya adalah Istora. Jadi terkenalnya saya dan Owi terkena kutukan di Istora," kata Butet.

"Jadi beberapa kali di sini [Istora] saya dan Owi enggak pernah juara. Padahal di negara lain, di All England bisa hattrick terus dan juara dunia juga," ucap Butet menambahkan.

Banner live streaming MotoGP 2022

Pasangan Owi/Butet sempat menjuarai Indonesia Open 2017. Tetapi, arena yang dipakai saat itu adalah Jakarta Convention Center bukan Istora. Namun pada akhirnya, Owi/Butet berhasil mematahkan kutukan itu ketika juara Indonesia Open 2018 saat kembali ke Istora.

"Dulu sempat juara [tahun 2017] karena pindah ke JCC. Setelah [2018] balik lagi ke Istora pasti punya beban karena berpikir benar atau enggak ya saya dan Owi kena kutukan. Tapi di 2018 saya juara dan ternyata mitos itu enggak ada," ujarnya.

Gelar juara Indonesia Open 2018 di Istora, menurut Butet, menjadi bukti bahwa setiap atlet punya kesempatan yang setara. Ia menyatakan trofi dan medali merupakan buah kerja keras bukan dari kutukan atau anggapan tak berdasar lainnya.

"Setiap atlet punya kesempatan yang sama asal bekerja keras, disiplin, dan mau berusaha," ucap Liliyana.

Butet baru saja menerima penghargaan BWF Hall of Fame. Ia menjadi orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut sejak 13 tahun terakhir.

Pada 2009, BWF memberikan gelar itu terakhir kali untuk dua pasang ganda putra Indonesia yakni Tjun Tjun/Johan Wahjudi dan Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky.

[Gambas:Video CNN]



(ikh/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER