SOS Soal Suporter Tewas: Paling Banyak Korban Pengeroyokan
Lembaga Save Our Soccer (SOS) mengeluarkan rilis soal data penyebab meninggalnya suporter sepak bola di Indonesia, paling banyak karena korban pengeroyokan.
Rilis tersebut sebagai respons dari meninggalkan dua bobotoh saat hendak menyaksikan laga Persib Bandung vs Persebaya dalam turnamen Piala Presiden 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6).
Pihak Polrestabes Bandung menyebut dua bobotoh yang tewas di GBLA: Ahmad Solihin dan Sopiana diduga karena kehabisan oksigen akibat berdesak-desakan.
Sementara itu SOS melaporkan dua korban itu tewas karena terinjak-injak. Dari rilis itu korban tewas paling banyak karena disebabkan pengeroyokan.
"Terinjak (6 orang), jatuh dari kendaraan 17, pengeroyokan 22, pukulan benda keras 11, tusukan benda tajam 14, gas air mata 2, penembakan 1, jatuh dari tribun 2, petasan 1," tulis SOS dalam rilisnya.
Data-data itu dikumpulkan SOS sejak Januari 1995 silam hingga terakhir Juni 2022. Imam Iswanto adalah suporter PSIS Semarang yang jadi salah satu korban tewas akibat pengeroyokan di Stasiun Manggarai.
Korban terakhir yang tewas karena dikeroyok adalah Haringga Sirila, suporter Persija Jakarta. Haringga meninggal akibat diserang ramai-ramai di GBLA dalam laga Persib vs Persija.
Dalam rilis itu, SOS juga melaporkan suporter Persebaya Surabaya adalah yang paling banyak menjadi korban, dengan 17 orang tewas. Disusul Arema FC dan Persija dengan masing-masing 9 orang.
Sedangkan untuk tahun terbanyak jatuhnya korban jiwa dari kalangan suporter sepak bola adalah periode 2012 dan 2017 dengan masing-masing 12 korban tewas.
(sry/har)