Warna-warni Kehidupan Ronaldinho, dari Pesta hingga Nestapa

ikh | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jun 2022 13:21 WIB
Ronaldinho punya jalan hidup yang berliku, mulai dari pesta hingga mengalami nestapa.
Ronaldinho adalah mentor Lionel Messi di Barcelona. (AFP PHOTO/LLUIS GENE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ronaldinho tak bisa lepas dari sepak bola. Legenda hidup asal Brasil itu layak menjadi salah satu ikon si kulit bundar sepanjang masa.

Senyum lebarnya kerap menghiasi layar kaca medio 2000-an. Gelar Piala Dunia 2002 dan Pemain Terbaik Dunia 2004 dan 2005 mempertegas kualitasnya sebagai primadona lapangan hijau pada masanya.

Pria dengan nama asli Ronaldo Assis De Moreira itu sudah mengenal sepak bola sejak kecil berkat peran keluarganya. Sang ayah, Joao de Assis Moreira merupakan penggawa klub kecil Esporte Club Cruzeiro. Sementara sang kakak Roberto Assis Moreira sempat membela Gremio.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehidupan masa kecil Ronaldinho tidak mulus. Ayahnya seorang buruh di pelabuhan sementara sang ibu bekerja sebagai perawat.

Meski demikian, ia tetap menjadikan sepak bola menjadi bagian dari hidupnya sejak masih anak-anak. Kelincahannya dalam menggiring bola sudah terlihat ketika di usia delapan tahun, teman-temannya pun menambahkan '-inho' di akhir nama aslinya sehingga muncul panggilan 'Ronaldinho' yang berarti 'Ronaldo Kecil'.

Ronaldinho pertama kali menyita perhatian media ketika ia menginjak usia 13 tahun. Pada sebuah pertandingan lokal, ia berperan penting dalam kemenangan 23-0 timnya. Sebab, Ronaldinho mencetak seluruh 23 gol tersebut.

Ia akhirnya lolos seleksi ke level internasional untuk membela timnas Brasil junior pada Kejuaraan Dunia U-17 di Mesir pada 1997 silam. Ronaldinho mencetak gol penentu kemenangan di semifinal kontra Jerman hingga membawa timnya keluar sebagai juara usai menumbangkan Ghana di partai final.

Prestasi itu cukup bagi Ronaldinho masuk ke dalam tubuh skuad klub Liga Brasil Gremio meski harus meniti di level junior pada 1998. Namun, hanya butuh satu musim baginya untuk menembus skuad utama dan berkontribusi dalam satu gelar Copa Sul--sekarang Copa Sudamericana--pada 1999.

Momen Ronaldinho saat menggocek legenda Brasil Dunga pun menarik perhatian. Sejak saat itu Ronaldinho digadang-gadang bakal menjadi bintang dunia.

Dua tahun berselang, petualangan Ronaldinho di Eropa dimulai ketika Paris Saint-Germain (PSG) merekrutnya dengan mahar 5 juta euro, angka yang tidak begitu besar jika membandingkan biaya 45 juta euro yang dikeluarkan Real Madrid untuk mendatangkan Zinedine Zidane di periode yang sama.

Ronaldinho pun mulai banyak dikenal orang seiring penampilannya bersama PSG. Ia pun terpilih masuk skuad Brasil untuk Piala Dunia 2002.

Ronaldinho yang masuk ke dalam daftar pemain Brasil di Piala Dunia 2002 berhasil membuktikan bakatnya. Belum hilang dari ingatan penikmat sepak bola betapa cerdiknya seorang Ronaldinho ketika 'menipu' semua orang lewat gol tendangan bebas ke gawang Inggris di perempat final.

Gol itu sekaligus memuluskan jalan Brasil untuk menembus tahap demi tahap hingga akhirnya berhasil meraih juara Piala Dunia. Sampai saat ini, generasi penerus Brasil belum berhasil mengulang sejarah tersebut.

'Kegilaan' yang ditampilkan pria kelahiran 21 Maret 1980 itu membuat Barcelona terpincut mendatangkannya ke Camp Nou. Blaugrana bahkan rela menaikkan nilai transfer lima kali lipat dengan merogoh kocek 30 juta euro demi mendatangkan Ronaldinho.

Barcelona's Brazilian midfielder Ronaldinho looks at the UEFA Champion's League trophy after winning the final football match against Arsenal, 17 May 2006 at the Stade de France in Saint-Denis, northern Paris. Barcelona won 2 to 1.   AFP PHOTO ODD ANDERSEN / AFP PHOTO / ODD ANDERSENRonaldinho mencapai puncak kejayaan bersama Barcelona. (AFP PHOTO / ODD ANDERSEN)

Kemilau karier Ronaldinho berada di puncak ketika berseragam Barcelona. Di musim pertamanya, ia langsung menyabet gelar individu sebagai pemain terbaik versi FIFA 2004 lalu kembali meraihnya pada 2005.

Ia bahkan meraih piala prestisius Ballon d'Or pada 2005 usai mempersembahkan satu gelar La Liga 2004/2005 dan Piala Konfederasi 2005. Ronaldinho juga menjadi bagian penting dari Barcelona yang menjuarai Liga Champions pada 2006.

Namun dua musim berikutnya, Ronaldinho memilih AC Milan sebagai pelabuhan karier di Benua Biru. Magisnya belum hilang ketika merumput bersama David Beckham di kota mode. Ronaldinho bertahan selama 2,5 tahun di Serie A Italia.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

Pulang ke Brasil dan Masalah Berdatangan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER