Namun ini bisa dimaknai kabar baik, sebab cedera ini bisa membuat Marselino Ferdinan istirahat setelah perjalanan yang sangat melelahkan.
Bagaimana tidak melelahkan, sudah setahun penuh Marselino tak benar-benar punya waktu istirahat. Dimulai dari Piala Menpora pada Juli 2021 hingga Piala AFF U-19 pada Juli 2022, ia terus berlatih dan bermain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total sudah 44 pertandingan dilakoni Marselino sejak laga melawan PSS Sleman pada 4 Juli 2021 hingga kontra Thailand U-19 pada 6 Juli 2022. Total jam terbangnya bersama klub dan Timnas adalah 2.652 menit.
Itu tidak termasuk pertandingan uji coba. Maksudnya, Persebaya sempat melakoni sejumlah laga latih tanding melawan klub Liga 2 atau Liga 3, dan Timnas Indonesia juga beruji coba lawan klub lokal. Ini tak dihitung.
Maraton agenda setahun penuh tanpa libur itu adalah Piala Menpora 2021, Liga 1 2021/2022, Kualifikasi Piala Asia U-23 2023, SEA Games 2021, Kualifikasi Piala Asia 2023, Piala Presiden 2022, dan terakhir Piala AFF U-19 2022.
Secara teori tak ada pemain yang ingin dibekap cedera. Apalagi cedera sering memberi dua dampak sekaligus. Pertama psikologis dan kedua stigma, yaitu rasa takut cedera lagi menghantui dan khawatir permainan terbaik luntur.
Masalahnya banyak cerita pemain Timnas Indonesia tak mendapat perawatan maksimal dari PSSI saat didera cedera. Hal ini semoga tidak dialami Marselino karena ada harapan besar dari talenta dan mentalitasnya.
Perlu diingat juga Marselino diproyeksikan menjadi salah satu pemain kunci saat Timnas Indonesia U-19 menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan.
Sudah seharusnya PSSI memiliki formula untuk melindungi pemain-pemain masa depan Timnas Indonesia, agar talenta pemain seperti Marselino tidak terbuang karena rentetan cedera.
Piala Menpora 2021: 2 (154 menit)
Liga 1 2021/2022: 23 (1.545 menit)
Piala Presiden 2022: 2 (62 menit)
Timnas Indonesia: 5 (189 menit)
Indonesia U-23: 8 (412 menit)
Indonesia U-19: 4 (290 menit)