ANALISIS

Pendar-pendar Jawaban Fajar/Rian

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 11 Jul 2022 20:06 WIB
Fajar/Rian terakhir menjadi juara Malaysia Masters 2022. (Dok. PBSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto jadi ganda badminton Indonesia yang berada dalam posisi sulit di setahun terakhir. Ketika tengah berusaha mengejar ketinggalan, Fajar/Rian malah dalam tekanan ganda-ganda muda yang terus bermunculan. Kini mereka mulai memberikan jawaban.

Dari segi kualitas, Fajar/Rian adalah salah satu ganda putra terbaik di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Konsistensi mereka di Top 8 jadi bukti nyata kemampuan mereka.

Namun lantaran Olimpiade menggunakan kuota maksimal dua pasang, Fajar/Rian tidak terpilih karena Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan punya peringkat lebih baik karena duduk di peringkat satu dan dua dunia.

Saat Fajar/Rian sempat menunjukkan semangat perlawanan dan perjuangan untuk mengejar ketinggalan dengan jadi pemain penting di Thomas Cup 2020, tak lama berselang mereka kemudian malah ditimpa tekanan.

Tekanan untuk mengejar dua ganda terbaik Indonesia bertambah oleh tekanan lantaran ganda junior di bawah mereka cepat berbicara banyak.

Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana juara All England, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan juara Asia, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin bisa mengemban tugas memenangi SEA Games.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mulai menunjukkan konsistensi hingga pertengahan 2022. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Sebaliknya, Fajar/Rian justru mengalami keterpurukan di dua turnamen awal yang mereka mainkan di Eropa tahun ini. Fajar/Rian tumbang di 16 besar German Open dan tersungkur di babak pertama All England.

Fajar/Rian sempat bangkit dan menang Swiss Open serta menjadi runner-up Korea Open. Namun kemudian mereka kalah di semifinal Kejuaraan Asia.

Sinar Fajar/Rian sempat meredup dan tertutup gemilang cahaya pemain-pemain muda. Namun situasi itu seperti jadi tamparan telak untuk Fajar/Rian. Pukulan yang tidak hanya menyadarkan, melainkan juga mendorong kebangkitan.

Fajar/Rian lalu bersinar di rentetan turnamen berikutnya. Mereka masuk final Thailand Open, Indonesia Masters, Malaysia Open, dan Malaysia Masters dalam lima turnamen terakhir yang mereka mainkan. Hanya Indonesia Open yang jadi turnamen saat mereka gagal lolos ke partai final.

Keterpurukan di awal tahun 2022 telah diubah Fajar/Rian dengan situasi 180 derajat. Fajar/Rian kini jadi ganda putra Indonesia paling konsisten dengan torehan tiga gelar di tangan.

Berlanjut ke halaman kedua >>>

Membidik Juara Dunia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :