Ananda Raehan Alif
Salah satu 'mutiara' yang kilaunya mulai terlihat adalah Ananda Raehan Alif. Gelandang PSM Makassar kelahiran 17 Desember 2003 ini tampil konsisten dalam dua pertandingan Liga 1 2022/2023.
Aksi-aksinya membuat lini tengah Bali United yang diisi pemain-pemain kaya pengalaman, tak terlalu berkembang. Hal sama diperlihatkan Ananda saat Juku Eja, julukan PSM, melawan PSS Sleman pada laga pembuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum tampil di Liga 1 2022/2023, Ananda terlebih dahulu tampil di Piala AFC 2022. Dari tiga pertandingan yang dilakoni PSM, pemain yang memulai kariernya di SSB Hasanuddin ini tampil sekali dan mengantar anak asuh Bernardo Tavares lolos ke babak berikutnya.
Robi Darwis
Sempat blunder pada laga pertama Liga 1 2022/2023, tetapi Robi tetap diberi kesempatan main oleh Robert Rene Alberts ada peka kedua. Pemain berposisi gelandang ini tampil elegan, meski minim pengalaman.
Secara permainan Persib tak kalah dari Madura United, tetapi lini pertahanan Maung Bandung loyo. Ini yang membuat lawan bisa mencetak tiga gol. Robi mengisi posisi gelandang bertahan yang ditinggalkan Rachmat Irianto.
Jika konsisten tampil dalam kompetisi, bukan tak mungkin pemain kelahiran Cianjur, 22 Agustus 2003 ini akan dipanggil Shin Tae Yong untuk Piala Dunia U-20 2023. Karenanya Robi harus terus berkembang.
Muhammad Riyandi
Namanya sudah tidak asing karena sudah malang melintang di kategori usia Timnas Indonesia. Namun, sinar Riyandi mulai berkurang setelah sempat mengalami cedera pada pengujung tahun musim lalu.
Musim ini Riyandi bergabung dengan Persis setelah lima musim membela Barito Putera. Aksi-aksinya saat Persis melawan Persija setidaknya menjadi ukuran bahwa namanya masih layak dipertimbangkan untuk Timnas.
Salah satu buktinya adalah tepisan refleknya atas tendangan keras terukur Muhammad Ferarri. Aksi-aksi pemain 22 tahun ini sekaligus pula membuat Persija tak bisa menang besar.
(abs/nva)