Timnas Indonesia U-16 enggan menjadikan kemenangan atas Vietnam pada laga terakhir penyisihan sebagai patokan saat kedua tim berjumpa kembali di final Piala AFF U-16 2022, Jumat (12/8).
Pelatih Bima Sakti menyadari potensi bahaya yang bisa dihadirkan Vietnam jika anak asuhnya terlena dengan kemenangan pada laga beberapa hari lalu.
"Tim Vietnam ini mereka militan ya, mereka punya semangat juang tinggi. Oleh sebab itu kemarin kita di babak penyisihan sudah mengalahkan mereka nggak jadi patokan," kata Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti usai jalannya laga Indonesia vs Myanmar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (10/8) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, Bima ingin pasukannya tampil lebih fokus dan gigih, bahkan melampaui gairah permainan Vietnam yang baginya merupakan tim sarat akan pengalaman.
"Dari video yang saya lihat mreka memang berpengalaman. Mereka sempat satu bulan di Jerman, uji coba dengan tim Bundesliga, Borussia Dortmund U-16. Jadi memang mereka tim yang bagus. Tapi, kita tetap optimis bisa memenangkan pertandingan," tegas Bima.
Pelatih kelahiran 46 tahun silam itu juga tidak ingin kesalahan antisipasi di lini belakang yang terjadi saat melawan Myanmar hingga berbuah gol untuk tim lawan tak terulang kembali saat duel pemuncak nanti.
Pada laga melawan Vietnam di penyisihan grup, Timnas Indonesia U-16 lebih kurang tampil seperti saat melawan Myanmar di semifinal. Ketika dominan menguasai bola, gawang Andrika Fathir Rachman malah bobol.
Gawang Indonesia dibobol dari titik putih melalui eksekusi penalti Nguyen Cong Phuong setelah wasit menganggap Rizdjar Nurifat melakukan pelanggaran terhadap Le Dinh Long Vu.
Indonesia kemudian mencetak gol balasan melalui Arkhan Kaka Putra dan lantas berbalik unggul setelah Muhammad Nabil Asyura menyarangkan bola ke gawang yang dikawal Pham Dinh Hai.
(nva)