Jakarta, CNN Indonesia --
Gelar juara Piala AFF U-16 2022 bagi Timnas Indonesia U-16 jelas bukan akhir cerita. Prestasi yang baru mereka raih justru merupakan pintu gerbang menuju petualangan yang lebih menantang.
Pemain Timnas Indonesia U-16 saat ini sedang larut dalam kebahagiaan. Trofi yang terakhir didapatkan pada 2018 lalu kembali pulang ke pangkuan.
Prestasi itu seakan membasahi kerongkongan yang kering akibat menahan dahaga gelar juara dari Timnas Indonesia. Sebab di beberapa turnamen dalam setahun terakhir, wakil Merah-Putih hanya nyaris mendulang kesuksesan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Piala AFF 2020 Timnas Indonesia tumbang di final lawan Thailand. Pada Piala AFF U-23 2022 Skuad Garuda Muda batal melanjutkan perjuangan akibat gelombang Covid-19. Kemudian di SEA Games 2022 wakil Merah-putih harus puas usai menyabet medali perunggu.
Asa juara sempat terbuka lewat Piala AFF U-19 2022, namun Indonesia gagal melaju ke semifinal akibat regulasi AFF. Padahal Indonesia punya kans besar keluar sebagai kampiun jika melirik performa dan produktivitas gol.
Di Piala AFF U-16 kekecewaan itu dibayar tuntas. Semangat juang begitu terasa ditunjukkan Muhammad Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan. Itu terlihat ketika Timnas Indonesia U-16 menyapu bersih babak penyisihan dengan kemenangan, 13 gol dan hanya sekali kebobolan menjadikan Indonesia tim paling produktif di fase awal Piala AFF U-16 2022.
Drama adu penalti lawan Myanmar di semifinal pun sukses dilewati. Begitu juga dengan pertarungan final melawan Vietnam tuntas dengan kemenangan 1-0 sekaligus memastikan gelar juara.
Baca lanjutan artikel ini di halaman berikutnya>>>
Pelatih Timnas U-16 Bima Sakti terlihat begitu gembira melihat anak-anaknya mengangkat piala. Tangis bahagia pria 46 tahun itu pecah di tengah lapangan. Ia merayakan gelar pertamanya sebagai juru taktik.
Selain torehan trofi, kebahagiaan juga semakin lengkap jika melihat catatan apik Timnas Indonesia dengan petikan 15 gol dan hanya kemasukan dua kali. Catatan itu membuat Skuad Garuda Asia menjadi tim paling subur sekaligus paling solid dalam bertahan.
Namun jika dibandingkan dengan skuad juara Piala AFF U-16 2018 asuhan Fakhri Husaini, tim asuhan Bima Sakti memang masih kalah tajam. Sebab pada 2018 Timnas U-16 total mencetak 23 gol dan kebobolan empat kali.
Saat Bima Sakti mulai memimpin Timnas U-15 pada Piala AFF U-15 2019, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan membukukan 15 gol dan tiga kali kemasukan dengan finis di tempat ketiga. Jumlah gol serupa kembali dicatat oleh Timnas U-16 di Piala AFF U-16 2022. Namun perbedaannya kali ini berbuah trofi dan kebahagiaan.
Di satu sisi, Bima dan seluruh staf pelatihnya tidak boleh terlalu lama berleha-leha karena harus mempersiapkan Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 pada Oktober mendatang.
Rentang waktu yang berjarak kurang dari dua bulan mengharuskan Bima perlu kembali meracik komposisi pemain. Bukan tak mungkin ia terpaksa mencoret pemain yang cedera atau yang usianya sudah melampaui ambang batas.
Usia perlu menjadi catatan Bima Sakti dalam menyusun skuad. Sebab, Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF 2022 memiliki total 23 dari 28 pemain yang sudah menginjak 16 tahun.
Hanya Arkhan Kaka yang masih 14 tahun. Striker andalan itu kemungkinan masih bisa dipercaya dalam beberapa turnamen mendatang di bawah kendali Bima Sakti. Begitu juga dengan empat pemain lain yang berusia 15 tahun.
[Gambas:Photo CNN]
Suatu saat, pelatih 46 tahun itu mau tak mau harus merelakan anak didiknya naik ke Timnas kelompok usia yang lebih tinggi. Hal serupa sudah pernah ia rasakan ketika melepas beberapa pemain Timnas U-15 di Piala AFF 2019 promosi ke Timnas U-19 Piala AFF 2022 asuhan Shin Tae Yong seperti Marcell Januar, Kadek Arel, Dimas Juliono Pamungkas, dan Marselino Ferdinan.
Melahirkan bintang masa depan Timnas Indonesia adalah tugas Bima Sakti sebagai pelatih tim junior. Sebab dari tangannya lah bibit-bibit itu tumbuh menjadi penggawa skuad senior. Dengan konsistensi dan pendekatan yang tepat, besar harapan Bima mampu mengirimkan anak didiknya ke tingkat yang lebih tinggi.
Piala Dunia U-20 2023 mendatang bisa jadi momentum bagi pemain-pemain yang sebelumnya 'dibina' Bima Sakti mengorbit ke level yang lebih tinggi. Bima Sakti bisa berkolaborasi dengan Shin Tae Yong dalam membentuk skuad yang solid dan tampil apik di Piala Dunia U-20 tahun depan.
[Gambas:Video CNN]