Perjalanan Manchester United pada musim ini menarik di simak. Setelah menang atas Liverpool, 2-1, mau buat kejutan apa lagi MU?
Sebagai salah satu klub besar Liga Inggris, terutama berstatus pemegang gelar terbanyak, Man United layak jadi sorotan setiap musim.
Termasuk pada musim dengan hadirnya Erik ten Hag. Ten Hag dan pelatih-pelatih sebelumnya mendapat perhatian yang sama dari banyak pihak. Tuntutannya pun kembali berjaya seperti era Sir Alex Ferguson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan bursa transfer yang tersisa kurang dari dua pekan ini, kejutan-kejutan lain masih bisa dibuat Man Utd.
Mendatangkan Frenkie de Jong, Antony, dan Cody Gakpo bisa jadi bagian dari kejutan tersebut. Atau kembali tumbang saat melawan Southampton pada laga berikutnya, Sabtu (27/8).
Suka tidak suka, pergerakan transfer Man United dan Erik ten Hag pada musim ini yang sulit ditebak jadi salah satu penyebab kejutan-kejutan sejauh ini.
Ten Hag sangat ingin pemain-pemain yang dianggapnya cocok dengan permainan dia. Karena itu juga pelapis untuk Frenkie de Jong yang dibidik selama lebih dari dua bulan dan juga Antony untuk lini depan tidak kunjung datang.
Ketika dianggap bagus selama pramusim, Setan Merah tiba-tiba limbung dan terpuruk dengan dua kekalahan dari Brighton and Hove Albion (1-2) dan Brentford (0-4).
![]() |
Di atas kertas, materi pemain MU saat ini semestinya bisa menang atas Brighton dan Brentford dengan margin dua gol atau lebih. Ditambah lagi mereka memiliki rapor penampilan yang memukau selama pramusim di Thailand dan Australia.
Memang hanya pramusim, tetapi dengan sosok baru Erik ten Hag dan buruknya musim lalu sebagai cerminan, hasil uji coba sebelum kompetisi dimulai layak diapresiasi tinggi.
Dua kekalahan itu adalah kejutan yang sesungguhnya dari MU pada awal musim ini. Terutama ketika dibantai Brentford dengan berondongan empat gol hanya dalam 25 menit.
Setelah kalah dari Brighton dan Brentford, sejumlah pihak seperti memvonis MU akan menelan kekalahan ketiga dari Liverpool.
Nyatanya bertolak belakang. Penampilan Man United yang buruk pada dua laga sebelumnya seperti berputar 180 derajat.
Ten Hag tahu cara memaksimalkan kualitas pemainnya dan juga kelemahan Liverpool. Bruno Fernandes dan kawan-kawan juga paham bagaimana mengikuti instruksi Ten Hag.
Build up serangan yang sebelumnya dipaksakan dari belakang, termasuk dari kiper David de Gea diubah dengan long pass guna menaklukkan pertahanan tinggi The Reds.
Umpan-umpan terobosan yang disambut kecepatan pemain-pemain MU seperti Anthony Elanga dan Marcus Rashford bikin bek-bek Liverpool tidak berkutik.
Awan kelabu yang sebelumnya tampak menyelimuti kubu MU dan pendukungnya, tiba-tiba mendadak cerah lewat penampilan apik Raphael Varane, Elanga, Lisandro Martinez, Tyrell Malacia yang mengantongi Mohamed Salah.
Dengan permainan semacam itu melawan Liverpool, Man United semestinya menang melawan Southampton yang kini di papan tengah.
Southampton tidak ubahnya Brighton dan Brentford. Akan tetapi seandainya The Red Devils tiba-tiba kembali 'linglung', bukan tidak mungkin kekalahan ketiga jadi kejutan lain dari skuad Old Trafford.
Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya>>>