ANALISIS

Semesta Dukung Timnas Indonesia Juara Piala AFF 2022

Abdul Susila | CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2022 07:07 WIB
Timnas Indonesia kembali berharap juara Piala AFF 2022. (Dok. PSSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Timnas Indonesia tergabung di Grup A Piala AFF 2022 bersama Thailand, Filipina, Kamboja, dan pemenang antara Brunei Darussalam versus Timor Leste.

Sekilas Grup A ini mudah, tetapi juga bisa berbahaya serta jadi bumerang bagi Timnas Indonesia.

Mudah karena bisa dibilang hanya Thailand yang berpotensi menyulitkan. Filipina memang tidak bisa diremehkan, tetapi banyak aspek yang memperlihatkan Tim Garuda lebih unggul dari tim berjulukan Anjing Jalanan, The Azkals.

Berbahayanya, persepsi 'terlihat mudah' tersebut membuat performa Timnas bisa tak maksimal. Pada edisi 2014 misalnya, digadang-gadang bisa lolos mudah dari babak grup, Tim Merah Putih malah berada di urutan ketiga Grup A.

Hal sama terjadi pada edisi 2018. Berada di Grup B yang mirip dengan grup edisi 2022 kecuali Singapura, Timnas Indonesia jadi bulan-bulanan. Namun situasi saat itu tidak ideal karena setelah Luis Milla menolak perpanjangan kontrak.

Bima Sakti yang jadi pelatih pengganti gagal mengangkat harkat tim. Saat itu kondisinya cukup mencengangkan, sebab pemain yang tampil di Piala AFF 2018 tak jauh berbeda dengan skuad saat Asian Games 2018. Pada momen inilah Bima diserang habis-habisan oleh netizen.

Kini Timnas Indonesia sudah diarsiteki Shin Tae Yong. Pada edisi perdananya di Piala AFF (2020), pelatih asal Korea Selatan ini mempersembahkan posisi runner up. Akankah pada edisi keduanya ini gelar tercapai?

Jika mengacu ranking FIFA tidak mungkin. Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia lebih baik dari Indonesia. Namun harus digarisbawahi, peringkat FIFA sama sekali tak bisa jadi tolok ukur meraih gelar juara.

Tidak dimungkiri Vietnam dan Thailand masih yang terdepan. Kedua tim punya skuad yang merata di semua posisi dan sedang dalam era kejayaan. Situasi ini yang harus disiasati Shin Tae Yong sejak dini.

Maksudnya Shin Tae Yong harus merancang program yang membuat pemain bisa dalam kondisi terbaik di akhir turnamen. Sejarah membuktikan pemain Timnas Indonesia seperti masuk angin saat berada di partai final.

Seperti ada bayang-bayang kegagalan yang berbuah kutukan. Tampil digdaya selama fase grup juga semifinal, bisa berujung main kacau di final. Leg pertama edisi terakhir, melawan Thailand, bisa menjadi cerminan.

Kabar baiknya, pada akhir tahun ini tak akan ada banyak gangguan soal pemanggilan pemain. Berlangsung setelah Piala Dunia 2022 di Qatar, sebagian besar klub sedang libur Natal dan tahun baru, sehingga bisa melepas pemain.

Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya>>>

Kondisi Kompetisi Ideal untuk Indonesia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :