Jam terbang Mikel Arteta sebagai pelatih memang singkat, baru enam tahun. Ini kontras dengan Erik Ten Hag yang sudah sedekade melanglang buana sebagai pelatih.
Arteta mengawali karier kepelatihannya dengah menjadi asisten pelatih Manchester City pada 2016 dan pada 2019 menjadi pelatih kepala Arsenal. Meski kepayahan di awal kiprahnya, Arsenal tetap percaya ke Arteta.
Total ada 136 pertandingan yang dijalani lelaki asal Spanyol tersebut bersama Arsenal. Dari jumlah itu 76 kali menang, 22 kali imbang, dan 38 kali kalah. Persentase kemenangannya 55,9 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mari bandingkan dengan Ten Hag yang telah melakoni 442 resmi bersama lima klub. Dari jumlah itu pria plontos itu meraih 283 kemenangan, 75 kali imbang, dan 84 kekalahan. Persentase kemenangannya mencapai 64 persen.
Kecermatan dan kecerdikan Ten Hag menganalisis pertandingan pun sudah teruji. Hasil pertandingan melawan Liverpool bisa menjadi cerminan. Terobosan Ten Hag membuat racikan Jurgen Klopp mati kutu.
Namun Arteta pun bukan kaleng-kaleng. Musim lalu misalnya, strategi Arteta berhasil membuat Man Utd (3-1) dan Chelsea (4-2) tak berkutik. Kini Arsenal bahkan dalam 11 laga tak pernah kalah di semua ajang.
![]() |
Dalam situasi seperti ini, head to head serasa tak ada artinya. Jumlah 25 kemenangan Man Utd atas Arsenal yang berbanding 17 dari 60 pertemuan, sama sekali tak bisa menjadi acuan tebakan hasil.
Kini Arsenal sedang dalam era pembangunan Arteta, sedangkan Man Utd mencari suksesor tertepat setelah ditinggal Sir Alex Ferguson pada 2013. Ini duel era kebangkitan kedua tim.
Salah satu kunci Man Utd bisa meraih tiga kemenangan beruntun tak lain karena sistem pertahanan makin kukuh. Jor-joran Man Utd di bursa transfer dengan menjadi klub paling boros kedua mulai bertuah.
Adapun Arsenal dengan kesabarannya, seperti mengulang kisah Arsene Wenger pada 1996. Kini Arsenal seperti menemukan kembali filosofi permainan tim dan masuk lagi sebagai jajaran tim papan atas.
Pertanyaannya, apakah Arteta akan mengakhiri bulan madu Ten Heg bersama Man Utd di Liga Inggris musim ini? Atau malah Ten Hag menghentikan konsistensi si Meriam London untuk kembali ke papan tengah? Mari kita nanti.