Mengenal Gaya Malangan Arema yang Diminta Aremania

Pelatih baru Arema FC, Javier Roca berjanji akan mengembalikan gaya bermain 'malangan' ke dalam tim yang disebut sempat hilang. Apa itu gaya bermain malangan?

Arema FC merupakan sedikit klub Galatama yang tersisa di kasta tertinggi Liga Indonesia. Saat tampil di Galatama dan Liga Indonesia pada awal unifikasi dengan Perserikatan, Arema khas dengan pemain Amerika Latin.

Pemain-pemain yang sering didatangkan Singo Edan selalu berasal dari Brasil, Argentina, dan Chile. Budaya sepak bola pemain-pemain Amerika Latin ini akhirnya cukup banyak mempengaruhi gaya bermain Arema saat itu.

Pemain asing Arema selalu tampil keras, lugas, dan pantang menyerah. Mentalitas seperti ini akhirnya jadi doktrin pelatih-pelatih Arema. Mereka meminta pemainnya bermain keras dan lugas tanpa meninggalkan unsur sepak bola yang enak ditonton.

Hal ini yang kemudian memunculkan istilah 'malangan'. Tidak ada definisi pasti soal apa itu permainan malangan. Setiap individu bisa menafsirkan berbeda gaya itu, namun karakter main yang dimunculkan tetap keras dan lugas.

Gaya malangan kembali menjadi pembahasan setelah manajemen Arema mengkritik hal tersebut. Penampilan Evan Dimas dan kawan-kawan dalam Liga 1 2022/2023 dianggap tidak mencerminkan gaya malangan.

Javier Roca saat diperkenalkan sebagai pelatih baru Arema pun mengungkit soal gaya malangan ini. Meski tidak pernah membela Arema saat sebagai pemain, Roca mengaku faham dengan gaya malangan dan akan mengembalikannya.

"Karena memang diminta untuk diperbaiki sepak bola gaya malangan. Saat saya beberapa musim lalu di tim lain, saya rasa kok sudah hilang karakter itu. Jadi tugas saya mengembalikan karakter itu," kata Roca.

Roca akan menandai debutnya bersama Arema dengan menghadapi Persib Bandung pada Minggu (11/9). Roca berjanji akan membawa gaya malangan Arema yang keras dan lugas tanpa mengilangkan unsur enak ditonton itu di Stadion Kanjuruhan.