Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) resmi membuka akademi dengan nama French Football Academy (FFA) dengan tujuan melahirkan bakat andal Timnas Indonesia di masa depan, Kamis (8/9).
Ini adalah akademi sepak bola keenam yang dibuat FFF di luar Prancis, setelah di New York, Jeddah, Montreal, Santa Cruz, dan Singapura. Akademi yang dipimpin Direktur Teknik Nicolas Posetti ini disebutkan bisa menampung sekitar 800 siswa dari Indonesia.
FFA akan membina anak usia empat hingga 18 tahun, baik putra maupun putri. Selain menggunakan skema berbayar satu juta rupiah per bulan, akan ada slot untuk beasiswa bagi anak-anak kurang mampu dan memiliki bakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk metode pelatihan akan menggunakan buku panduan milik FFF dari French Training Center yang bersandar dari National Football Institute of Clairefontaine (INF) yang memiliki reputasi beken dalam urusan sepak bola akar rumput atau usia muda.
Posetti mengatakan salah satu gol besar dari akademi ini adalah untuk memberikan pendidikan dasar-dasar sepak bola yang baik dan benar kepada generasi sepak bola Indonesia. Visi bermain anak-anak Indonesia akan coba dikembangkan.
Karena itu pula kompetisi usia muda tak terlalu menjadi perhatian besar mereka. Yang paling utama adalah memberikan dasar sepak bola yang baik dan benar juga membangun relasi yang positif dengan para pelatih lokal Indonesia.
"Bagaimana bermain di lapangan seperti pemain profesional. Kami akan mengembangkan kepribadian mereka, bagaimana mengatur emosi dan cara bermain. Kami menekankan apa yang paling utama digali saat mereka masih muda," kata Posetti saat jumpa pers.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut perwakilan PSSI, yakni Wakil Sekretaris Jenderal Maaike Ira Puspita. Menurut Maaike ini adalah sebuah kerja sama yang sangat baik dan diharapkan memberikan kontribusi positif, khususnya untuk sepak bola putri.
"Idenya adalah FFF Academy ini akan jadi suatu platform di mana anak-anak perempuan bisa terproteksi, aman, nyaman untuk bermain sepak bola. Ditambah lagi nanti dengan pelatih-pelatihya yang wanita. Jadi pasti PSSI menyambut baik," kata Maaike.
Untuk pelatih sepak bola putri, nantinya akan didatangkan mantan pemain timnas putri Prancis yang telah pensiun dan memiliki sertifikat kepelatihan. Pengalaman mereka tampil di kompetisi Eropa dan pernah juara Piala Eropa Wanita diharapkan memberikan hasil baik.
(abs/jun)