Refleksi Haornas 2022: Perhatian Tinggi, Dualisme Jadi Benalu
Hari ini, 9 September 2022, bertepatan dengan perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang ke-74. Bagaimana merefleksi perayaan tersebut dalam situasi terkini?
Pengamat olahraga nasional, Mohamad Kusnaeni mengatakan Haornas bisa menjadi refleksi. Haornas tidak sepantasnya hanya jadi acara selebrasi, melainkan menjadi wadah merefleksi kondisi olahraga saat ini.
Hingga 2022 ini, olahraga Indonesia yang bisa mengukir prestasi di pentas internasional masih itu-itu saja. Jika tidak angkat besi, ya bulutangkis. Cabang olahraga lainnya prestasinya naik turun, bahkan ada yang jalan di tempat.
"Saya menganggap bahwa perhatian negara cukup besar. Bisa dibandingkan di negara mana seorang presiden mengeluarkan Inpres percepatan sepak bola nasional. Mungkin tak banyak negara yang mengeluarkan Inpres seperti itu," kata Kusnaeni.
"Tidak banyak juga negara yang mengeluarkan aturan khusus seperti desain besar olahraga nasional (DBON) yang diusung Kemenpora. Artinya kepedulian pemerintah besar sekali. Cuma realitasnya memang masih soal kesejahteraan," ujarnya.
Dalam soal alokasi anggaran negara misalnya, olahraga belum menjadi prioritas. Dari total anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), persentase untuk olahraga tak mencapai 0,1 persen, yakni hanya 0,03 persen.
Untuk menyiasati hal itu pemerintah menggagas DBON. Ini merupakan sebuah solusi yang ditawarkan pemerintah untuk menantang para atlet bisa menyerap anggaran secara efektif dan berorientasi pada prestasi.
Baca di halaman selanjutnya>>>