Ketua PSSI Iwan Bule Setara Menteri Jokowi di Hadapan Bjorka
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule setara menteri-menteri Presiden Joko Widodo usai jadi korban doxing terbaru Bjorka.
Mochamad Iriawan 'dicolek' Bjorka yang kini ramai mengungkap identitas pribadi tokoh publik Indonesia pada Selasa (13/9) pagi.
Kejadian itu membuat Iwan bule kini selevel dengan beberapa menteri Presiden Joko Widodo sebagai orang yang mendapat 'salam' dari Bjorka.
Bjorka melalui grup barunya menyampaikan sindiran kepada Iwan Bule yang dianggap mengenal bos-bos bandar judi.
"Gm sir. how does it feel to be close friends with gambling bosses? (Selamat pagi, Pak. Bagaimana rasanya menjadi teman dekat bos judi?)" tulis Bjorka di grup barunya pada Selasa (13/9) pagi.
Sebelum 'menyenggol' Mochamad Iriawan, Bjorka telah melakukan doxing pada tujuh tokoh publik, mulai dari Menkominfo Johnny G. Plate, Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick, pegiat media sosial Denny Siregar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Doxing merupakan tindakan mengungkap identitas seseorang secara daring seperti nama asli, alamat rumah, tempat kerja, telepon, keuangan, dan informasi pribadi lainnya. Informasi ini kemudian diedarkan ke publik tanpa seizin korban.
Doxing yang dilakukan Bjorka di grup Telegram memiliki format seragam, yakni narasi yang ditujukan kepada target disertai gambar yang memuat identitas target doxing.
Gambar tersebut memuat data pribadi seperti nama, nomor telepon, NIK, nomor KK, alamat, golongan darah, hingga data vaksin. Kini total terdapat 11 korban serangan doxing yang dilakukan Bjorka.
Selain Iwan Bule, nama aktivis media sosial Abu Janda, Menkopolhukam Mahfud MD, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin turut menjadi korban doxing Bjorka per hari ini.
CNNIndonesia.com sudah menghubungi Ketua PSSI Iwan Bule tentang serangan doxing Bjorka, begitu juga PSSI. Namun hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan belum menanggapi permintaan wawancara.
(ikh/nva)