Selain itu tentunya saya juga punya momen yang paling menyedihkan dalam karier yaitu saat cedera parah pada 2004 saat membela Timnas Indonesia.
Saya cedera parah di bagian lutut dan saraf tulang belakang kejepit. Kejadiannya waktu membela Timnas Indonesia lawan Bahrain di Piala Asia 2004.
Ketika itu saya sedang memblok bola dengan kaki kanan, tiba-tiba lutut kiri saya bunyi kruk Saat itu saya enggak bisa apa-apa lagi. Saya ditandu keluar lapangan pada menit ke-43.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian hasil MRI menyatakan tukang saraf belakang saya juga kejepit. Akhirnya saya harus rehat satu tahun. Makan gaji butalah waktu bela PSIS dari 2004 ke 2005 itu karena saya sama sekali tidak main untuk mereka selama satu musim.
Karena sudah lama tidak main bola, tiba-tiba kaki kiri saya mengecil. Kemudian saya disuruh operasi, tapi saya tidak mau. Saya pilih terapi dengan berenang tiap hari dan bersepeda 100 kilometer per hari.
Hampir setahun saya menjalani terapi itu akhirnya 2005 saya bisa bermain lagi. Tapi saya memutuskan pindah dari PSIS ke Persis Solo.
Jadi sehabis menjadi kapten Timnas Indonesia dari 2002 sampai 2004 saya langsung main ke Divisi 2 bersama Persis Solo sekaligus bekerja di PDAM Solo.
Perjalanan karier saya di sepak bola memang cukup panjang. Saya mengawali karier dari kelas 6 SD tahun 1984 dengan saya bergabung di salah satu SSB di Solo.
Kemudian waktu itu ada kejuaraan U-15 yang diadakan oleh Arseto Solo. Di situ saya terpilih masuk ke Diklat Arseto U-15. Tak lama kemudian saya ditawari ke Jakarta untuk masuk program PSSI Garuda 2.
Saat itu saya masih 16 tahun, sementara pemain yang lain sudah berusia 18 tahun. Kemudian tak lama kemudian saya mendapat kesempatan memperkuat Timnas Indonesia saat usia 20 tahun dan menjadi pemain paling muda di tim Garuda waktu itu.
Saya membela Timnas Indonesia sampai usia 32 tahun atau menjadi pemain tertua saat itu di skuad Merah Putih. Jadi memang unik, saya ini masuk ke timnas sebagai pemain termuda dan keluar dengan status pemain tertua di Timnas Indonesia saat itu. Total 11 tahun saya membela Timnas Indonesia.
Usai pensiun saya sempat menjadi pelatih Persis Solo U-17 di Piala Soeratin. Tapi setelah dijalani rasanya saya kurang tertarik dengan dunia kepelatihan, makanya saya sekarang hanya fokus menjadi pegawai PDAM Solo saja.