Mengacu pertandingan melawan Timor Leste, sistem pertahanan Timnas Indonesia merisaukan. Trio Muhammad Ferarri, Robi Darwis, dan Kakang Rudianto belum solid.
Hal ini membuat kiper Cahya Supriadi jatuh bangun. Sepanjang 45 menit melawan Timor Leste misalnya, kiper Persija Jakarta itu harus melakukan empat 'penerbangan' untuk menghalau lawan mencetak gol.
Jika mengacu Piala AFF U-19 2022, komposisi pertahanan utama pilihan Shin Tae Yong adalah Kakang, Ferarri, dan Ahmad Rusadi. Namun untuk melawan Timor Leste, Robi yang sejatinya gelandang bertahan ditarik bermain ke belakang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampilan pemain Persib Bandung ini tak mengecewakan. Robi menyumbang dua assist dan akurasi umpannya mencapai 91 persen. Hanya saja kemampuan bertahannya terbilang rendah, dengan satu tekel dan intersep.
Selain ada Rusadi yang siap tempur, ada pula Dia Syayid yang juga berharap dapat kesempatan bermain. Rotasi di sisi pertahanan bisa menjadi solusi bagi STY agar mesin tempur pemain sama panasnya sebelum melawan Vietnam.
Bisa pula Shin Tae Yong kembali menerapkan formasi empat bek sejajar untuk meningkatkan daya eksplosivitas. Barnabas Sobor dan Frengky Missa sangat butuh kesempatan tampil untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Komposisi lini tengah juga perlu sentuhan lanjutan. Kinerja Marselino Ferdinan dan Arkhan Fikri belum optimal. Gaya main keduanya relatif mirip, sehingga variasi permainan di lapangan kurang menambah daya dobrak.
Untuk lini depan, Shin punya opsi menurunkan Arsa Ahmad yang juga belum main. Ronaldo Kwateh yang jadi pemain pengganti dan belum mencetak gol juga layak jadi starter. Ini bisa membuatnya semakin termotivasi.
Namun ada rumus 'jangan ubah komposisi tim pemenang'. Ada semacam petuah klasik yang sejatinya bisa diperdebatkan, biasanya pelatih yang merombak tim pemenang akan mendapat hasil kurang begitu optimal.
Kalau menilik sejarah, ini kurang berlaku bagi STY. Baik bersama Timnas U-20, U-23, maupun bersama senior, Shin Tae Yong kerap melakukan perombakan atau rotasi. Hanya beberapa pemain saja yang menjadi kartu mati Shin Tae Yong.
Yang pasti Hong Kong bukanlah lawan yang perlu terlalu dirisaukan, meski juga tak bisa diremehkan. Rancangan untuk laga melawan Vietnam yang kiranya harus disiapkan Shin Tae Yong agar Timnas Indonesia U-20 tak tertipu ilusi pesta gol semu.