Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia semakin muda bersama Shin Tae Yong jelang dua laga uji coba melawan Curacao saat berlangsungnya FIFA Matchday.
Shin Tae Yong telah memanggil 23 pemain untuk bersua Curacao. Dari seluruh pemain yang dipanggil mayoritas berada di bawah usia 30 tahun.
Tujuh di antara 23 pemain yang dipanggil tercatat berusia di bawah 20 tahun, kemudian 12 lainnya di bawah 25 tahun, lantas dua pemain di bawah 30 tahun, dan satu pemain di atas 30 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dikalkulasi, rata-rata usia pemain Timnas Indonesia yang dipanggil adalah 21,9 tahun. Sebelumnya belum pernah ada rata-rata usia pemain Timnas Indonesia di bawah 22 tahun.
Satu-satunya pemain di atas 30 tahun adalah kapten Madura United Fachruddin Aryanto yang kini 33 tahun. Fachruddin tetap eksis karena rutin mendapat panggilan memperkuat Timnas Indonesia racikan Shin Tae Yong sejak Piala AFF 2020.
Pertanyaan pun kemudian muncul mengenai seberapa penting pengaruh Fachruddin dalam skuad tim Garuda. Padahal jika mengacu usia pemain berusia 33 itu jauh di atas pemain-pemain lain yang ada dalam tim.
Fachruddin dikepung bek-bek muda yang sudah menunjukkan kualitasnya sejak usia muda. Sebut saja Rizky Ridho, Elkan Baggott, dan kapten Timnas Indonesia U-20 Muhammad Ferarri yang naik kelas ke timnas senior.
Di luar nama-nama yang dipanggil, sebenarnya masih ada pemain PSIS Semarang Alfeandra Dewangga. Namun Dewangga justru tersisih dan tidak masuk skuad kali ini.
Lantas apa yang membuat Fachruddin awet masuk daftar panggil Shin Tae Yong?
Jika acuannya performa tim maka Fachruddin jelas layak masuk skuad Timnas Indonesia lawan Curacao. Madura United saat ini tengah memuncaki klasemen Liga 1 2022/2023.
Selain itu dari catatan kebobolan Laskar Sapeh Kerrab juga masuk kategori tim yang paling sedikit kebobolan dengan lima gol. Tim yang diarsiteki Fabio Lefundes sejajar dengan PSM Makassar dan Persija Jakarta yang juga baru kebobolan jumlah gol yang sama.
Fachruddin turut andil dalam sukses Madura United pada awal musim ini. Ia selalu bermain dalam 10 pertandingan dengan bermain selama 900 menit yang artinya selalu bermain 90 menit di setiap pertandingan.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Selain performa bagus di klub, Fachruddin dibutuhkan karena jam terbangnya yang tinggi. Meski dari segi kecepatan sudah jauh berkurang, pengalaman Fachrudin dibutuhkan untuk membimbing para pemuda yang dipanggil ke Timnas Indonesia.
Keberadaan pemain senior memang penting dalam sebuah tim. Ini untuk memberikan keseimbangan dalam skuad yang berisikan para pemain muda yang ambisius dan haus akan kemenangan.
Dari segi kemampuan bertahan, pemain kelahiran Klaten, Jawa Tengah, itu tergolong solid dan tak mudah dilewati lawan, tidak kalah dengan para pemain muda. Kelebihan itu pula yang bisa terlihat saat Fachruddin membawa tom Garuda finis runner up di Piala AFF 2020 dan berhasil lolos ke putaran final Piala Asia 2023.
Fachruddin bisa menjalin kerja sama yang baik dengan Rizky Ridho dan Elkan Baggott di jantung pertahanan. Sosoknya yang tenang dan tak sembrono saat mengawal pertahanan jadi nilai plus lain.
Pengoleksi 50 caps bersama Timnas Indonesia ini diperkirakan akan tetap punya peran penting saat beruji coba melawan Curacao. Meskipun Shin Tae Yong kini telah mempromosikan kapten Timnas Indonesia U-20, Muhammad Ferrari ke timnas senior.
Fachruddin juga diharapkan bisa menularkan pengalaman yang dimilikinya kepada para pemain muda seperti Muhammad Ferarri dan Ridho sebagai palang pintu pertahanan.
[Gambas:Photo CNN]
Kendati begitu kiprah Fachruddin agaknya tidak akan terlalu lama lagi jika mengingat usianya. Satu pemain yang tentu digadang-gadang akan mengisi tempat Fachruddin nantinya adalah Jordi Amat yang kini membela Johor Darul Ta'zim.
Jordi Amat kini tinggal selangkah lagi menjadi warga negara Indonesia (WNI) karena DPR telah menyetujui permohonan naturalisasinya. Dalam proses ini, Jordi bersama Sandy Walsh yang bermain di klub Belgia, KV Mechelen.
Jika proses naturalisasinya beres, Jordi Amat sudah tentu akan otomatis mengisi satu tempat di jantung pertahanan. Begitu pula Sandy Walsh yang akan jadi andalan Shin Tae Yong dalam racikan taktiknya.
Sebelum semua proses itu beres, soliditas di pertahanan Timnas Indonesia akan tetap bertumpu kepada pengalaman Fachruddin. Komandonya pula yang ditunggu publik untuk memastikan Curacao yang jadi lawan Indonesia dalam uji coba FIFA Matchday tak leluasa mengancam gawang Nadeo Argawinata.
Laga melawan Curacao juga akan menjadi panggung buatnya bahwa panggilan Shin Tae Yong tidak salah. Kendati sudah mendekati usia pensiun sebagai pemain sepak bola, Fachruddin tetap bisa tampil memesona bersama Timnas Indonesia yang kini semakin muda.
[Gambas:Video CNN]