Pelatih Curacao Mengeluh Ditekuk Indonesia: Banyak Pemain Tergeletak

Pelatih Curacao Remko Bicentini mengeluh pertandingan anak asuhnya melawan Timnas Indonesia berjalan tak lancar lantaran banyak interupsi menyusul pemain-pemain yang jatuh.

Bicentini menilai duel Indonesia vs Curacao leg 2 berlangsung lancar pada babak pertama kendati gawang yang dikawal Tyrick Bodak kebobolan cepat, namun situasi berubah pada 45 menit kedua padahal Jeremy Antonisse bisa mencetak gol.

"Kita tidak memulai dengan baik karena Indonesia mencetak gol dengan cepat. Saya kira kita bermain baik di babak pertama, tapi sayang tidak mendapatkan hasil yang baik," jelas Bicentini.

"Setelah itu kita menyamakan kedudukan dengan cepat di babak kedua, tapi selanjutnya pertandingan tidak berjalan dengan baik karena banyak interupsi selama pertandingan dan banyak pemain yang tergeletak di lapangan. Tapi Indonesia akhirnya mencetak satu gol lagi," sambungnya dalam konferensi pers usai laga.

Pemain-pemain Timnas Indonesia harus jatuh bangun sejak babak pertama kala berduel dengan pemain-pemain Curacao.

Pada babak kedua situasi berlanjut. Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, dan Egy Maulana Vikri merupakan beberapa pemain yang terjatuh. Bahkan Egy harus ditandu menuju bangku cadangan Timnas Indonesia.

Permainan physical football yang dimainkan Curacao benar-benar menjadi pelajaran bagi skuad Garuda. Terlebih postur para pemain Timnas Indonesia cenderung lebih kecil.

Mengenai banyak pemain Indonesia yang terjatuh juga jadi bahan sindiran media sepak bola Curacao. Di Twitter, akun @curacai football1 mengidentikkan pemain Indonesia dengan Neymar.

Pertandingan berjalan cukup keras sehingga membuat wasit mengeluarkan lima kartu kuning untuk Curacao dan dua kartu kuning untuk Indonesia. Seorang pemain Curacao Juninho Bacuna bahkan harus mendapat dua kartu kuning dan diusir wasit.