24 Jam Tetap Kelam Tragedi Kanjuruhan Usai Duel Arema vs Persebaya

CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2022 08:01 WIB
Malang Raya tetap kelam setelah 24 jam insiden mengerikan yang dikenal dengan Tragedi Kanjuruhan usa duel Arema vs Persebaya.
Siapa yang bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan masih tanda tanya. (CNN Indonesia/ Andry Novelino)

Malam itu, Menpora Zainudin Amali, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memberi keterangan pers di depan pintu masuk utama Stadion Kanjuruhan.

Saat memberikan keterangan pers wajah Listyo Sigit agak pucat. Intonasi bicaranya datar. Tak ada senyum di bibirnya. Begitu pula dengan Amali dan Iriawan. Namun pembawaan mereka seperti terburu-buru dikejar waktu.

Inti dari jumpa pers itu, ada 125 orang yang sudah dipastikan meninggal dunia. Pemerintah meminta evaluasi total pelaksanaan liga. Adapun Polri berjanji mengusut tuntas tragedi sepak bola mematikan terbesar kedua di dunia ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pertanyaan besar dari tragedi itu belum terjawab. Mengapa jumlah penonton melebihi kapasitas, mengapa PSSI dan LIB memaksakan laga malam hari, dan mengapa ada tembakan gas air mata ke tribune, menguap.

Siapa yang paling bertanggung jawab dari 'tsunami korban' dalam sepak bola Indonesia tersebut tetap abu-abu. Yang terucap baru sekadar permintaan maaf. Belum ada yang secara jantan menyatakan bertanggung jawab.

"Pak Kapolri sudah memerintahkan investigasi secara menyeluruh. Jadi siapapun yang akan diperiksa, dianggap bertanggung jawab harus bisa mempertanggungjawabkan itu. Jadi mohon menunggu, itu tidak mungkin malam ini diumumkan," kata Amali.


Tak lama usai rombongan Menpora dan Kapolri pergi, sekelompok Aremania melakukan ritual malam duka. Mereka menyalakan lilin dan menabur bunga sambil mengantar doa-doa untuk mereka yang telah gugur di Kanjuruhan.

Tahlil dan tahmid dibaca dengan khidmat bercahaya lilin di dekat patung singa Stadion Kanjuruhan. Dalam lamat-lamat ajian kepada Yang Kuasa itu polisi menderek bangkai kendaraan gosong yang hancur diamuk massa.

Setelah 24 jam tragedi mematikan di Stadion Kanjuruhan, belum ada kepastian. Siapa yang salah dan bertanggung jawab masih jadi tanda tanya. Yang pasti adalah seratusan nyawa melayang akibat salah kelola sepak bola Indonesia.



(abs/rhr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER