Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Kuatkan Mental Staf Pelatih Arema

CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2022 15:11 WIB
Asisten pelatih Arema FC FX Yanuar mengaku sempat ingin pensiun hingga kemudian mendapat nasihat dari salah satu orang tua korban tragedi Kanjuruhan.
Pemain, pelatih, dan ofisial Arema FC mendatangi Stadion Kanjuruhan usai malam tragedi. (AP/Achmad Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sepak bola mendadak kelam bagi asisten pelatih Arema FC FX Yanuar sampai-sampai membuat dirinya ingin pensiun, namun niat itu lantas direspons salah satu ayah korban tragedi Kanjuruhan.

FX Yanuar yang pernah menjadi pemain di kompetisi Liga Indonesia pada 2000-an mengungkapkan niat pensiun dari dunia sepak bola usai tragedi Kanjuruhan.

Insiden yang memakan korban ratusan jiwa itu membuat FX Yanuar merasa terpukul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui akun Instagram pribadinya, Yanuar menceritakan kejadian Tragedi Kanjuruhan begitu memengaruhi mentalnya. Sempat tebersit dalam pikirannya untuk meninggalkan dunia yang sudah sejak lama menjadi mata pencahariannya.

"Sempat berpikir untuk meninggalkan sepak bola karena tragedi ini. Karena tidak selayaknya sepak bola sampai mengorbankan nyawa manusia," tulis FX Yanuar di Instagram.

Namun saat hendak menyerah, mantan pemain Persema Malang dan Persela Lamongan itu mendapat motivasi dari seorang ayah korban Tragedi Kanjuruhan.

[Gambas:Instagram]

"Tetapi seorang ayah yang kehilangan anak gadisnya [berusia] 15 tahun di tragedi ini dengan tegar berkata 'Tetap semangat jangan pernah menyerah dan jangan pernah mundur'," tulis Yanuar.

Kata-kata dari pihak keluarga korban membuat pelatih 39 tahun itu meneguhkan niatnya untuk tetap berada di dalam dunia sepak bola. Ia bahkan mengajak seluruh pihak untuk membenahi seluruh aspek di dalam sepak bola.

"Saat itulah semangat bangkit kembali untuk membangun sepak bola Indonesia tidak akan pernah hilang. Mari berbenah, mari berubah, untuk kejayaan sepak bola Indonesia," tulis Yanuar.

Pemain, pelatih, serta ofisial Arema FC begitu merasakan kepedihan dan duka mendalam lantaran menyaksikan beberapa orang fans yang meregang nyawa dan meninggal di ruang ganti Stadion Kanjuruhan usai laga Liga 1 akhir pekan kemarin.

Dua pemain asing Arema, Sergio Silva dan Abel Camara, serta pelatih Javier Roca lebih dulu menuturkan kisah traumatis yang mereka alami di media asing.

[Gambas:Video CNN]

(nva/rhr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER