Kronologi Kengerian di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Versi PSSI

CNN Indonesia
Rabu, 05 Okt 2022 05:47 WIB
Tiga hari setelah peristiwa kelam di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam, PSSI membeberkan kronologi peristiwa meninggalnya banyak orang di pintu 13.
Banyak pintu gerbang Stadion Kanjuruhan yang terbuka saat bentrok pecah. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga hari setelah peristiwa kelam di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam, PSSI membeberkan kronologi peristiwa meninggalnya banyak orang di pintu 13.

Sejatinya tidak ada data pasti berapa jumlah orang yang meninggal di pintu 13 Stadion Kanjuruhan. Hanya saja sejumlah kalangan memprediksi lebih dari 50 orang meninggal khusus di pintu 13.

Mengacu investigasi PSSI yang memintai keterangan perwakilan manajemen, ketua panitia pelaksana, dan security officer Arema FC, tiga pintu di gate 11, 12, dan 13 tidak dibuka setelah pertandingan Arema FC versus Persebaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 ini berlangsung normal. Hingga peluit akhir pertandingan ditiup wasit, tak ada kejadian aneh. Kericuhan mulai terjadi setelah pemain Persebaya masuk ke lorong ruang ganti.

Awalnya seorang suporter menerobos pembatas tribune dan masuk ke lapangan. Penonton itu mendekati pemain Singo Edan yang berkumpul di tengah lapangan. Sejurus kemudian puluhan penonton lainnya ikut masuk ke lapangan.

Dalam pandangan Komite Disiplin (Komdis) PSSI ini kejadian yang gagal dibendung. Seharusnya orang pertama yang masuk bisa dihalau sehingga tidak memicu penonton lainnya ikut-ikutan menginvasi lapangan pertandingan.

Karena semakin banyak yang masuk, polisi mulai melakukan tindakan. Awalnya mereka menghalau suporter agar kembali ke tribune. Dalam situasi seperti itu ada sejumlah polisi yang memukul dan menjatuhkan suporter.

Melihat rekan-rekannya mendapat kekerasan, penonton yang ada di tribune memaki-maki polisi. Tak berselang, polisi menembakkan gas air mata. Gas itu disemburkan ke lapangan pertandingan, kemudian di tribune penonton.

Menurut Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing, tribune pertama yang ditembak gas air mata adalah sisi selatan. Rupanya ada banyak tembakan gas air mata yang diluncurkan sehingga asap gas dengan cepat menguasai ruang udara.

Dalam situasi seperti itu penonton mencoba keluar stadion. Karena pintu di gate Stadion Kanjuruhan kecil, hanya sekitar satu meter, terjadi desak-desakan dan dorong-dorongan. Ini membuat situasi tak terkendali.

Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya>>>

Pintu 13 Tertutup Rapat, Lampu Stadion Padam

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER