Kapten Timnas Argentina Lionel Messi mengatakan Piala Dunia Qatar pasti akan menjadi yang terakhir dalam karirnya.
"Piala Dunia Qatar akan menjadi yang terakhir bagi saya, tentu saja. Saya merasa baik secara fisik, saya dapat melakukan pra-musim yang sangat baik tahun ini, yang tidak dapat saya lakukan tahun lalu. Sangat penting untuk sampai ke tempat saya sekarang, dengan performa bagus. keadaan pikiran dan banyak harapan," kata pemain berusia 35 tahun seperti dikutip dari AFP, Jumat (7/10).
Messi yang akan tampil di Piala Dunia kelimanya di Qatar nanti melakukan debut internasionalnya pada 2005.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu ia menjadi pemain pengganti kala melawan Hungaria pada 2005. Namun, ia hanya menjadi pemain selama dua menit sebelum diusir keluar lapangan.
Tetapi setelah itu, dia kemudian memantapkan dirinya di Tim Nasional Argentina. Setelah itu, ia ikut membela Timnas Argentina di Piala Dunia untuk pertama kalinya saat pesta sepak bola dunia itu digelar di Jerman pada 2006 lalu.
Debutnya bersama Timnas Argentina berlanjut pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan 2014 di Brasil, di mana Argentina mencapai final dan kemudian berlanjut pada 2018 di Rusia.
Dan sejak itu, ia telah mencatatkan 164 caps untuk Argentina dan merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa negara itu dengan 90 gol.
Lihat Juga : |
Dalam wawancara, yang berlangsung di Paris di mana Messi bermain untuk Paris Saint-Germain, dia mengakui gugup dalam menghadapi Pialad dunia Qatar.
"Ada kecemasan, kegelisahan tentang Piala Dunia. Tapi saya tidak sabar untuk memulainya," katanya.
Ia yakin di Piala Dunia, Argentina menjadi tim yang bersinar. Keyakinan ia dasarkan pada pencapaian Argentina selama beberapa waktu belakangan ini.
Tim yang ditangani di bawah manajemen Lionel Scaloni ini kini telah menjalani 35 pertandingan tanpa kekalahan dan kemungkinan akan menjadi salah satu favorit pra-turnamen untuk turnamen Qatar.
"Kami telah mencapai momen yang baik, dengan peralatan yang sangat baik dan grup yang sangat kuat, tetapi apa pun bisa terjadi. Semua pertandingan sangat sulit. Favorit tidak selalu yang akhirnya menang atau mengambil jalan yang diharapkan. Argentina selalu menjadi kandidat karena sejarahnya dan apa artinya. Tapi kami bukan satu-satunya favorit, ada tim lain yang berada di atas kami," katanya.
(afp/agt)