Aremania Bersatu, Skeptis ke TGIPF, Tuntut Usut Tuntas

CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2022 10:34 WIB
Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menelan ratusan korban jiwa meninggal dunia membuat kelompok Aremania bersatu dan menuntut usut tuntas.
Aremania mengungkapkan pandangan mengenai Tragedi Kanjuruhan. (CNN Indonesia/Abdul Susila)
Malang, CNN Indonesia --

Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menelan ratusan korban jiwa meninggal dunia membuat kelompok Aremania bersatu dan menuntut usut tuntas.

Peristiwa kelam itu terjadi selepas kekalahan 2-3 Arema FC dari Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023. Seusai laga ratusan Aremania masuk ke lapangan pertandingan. Hal ini disikapi dengan represif oleh aparat.

Kericuhan tak terelakkan. Dalam situasi ricuh itu, polisi menembakkan gas air mata. Bukan hanya ke lapangan pertandingan, tetapi juga ke tribun penonton. Mereka yang tak tahu apa-apa ikut diserang gas air mata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meninggalnya ratusan Aremania ini dinilai bukan hal biasa. Gas air mata yang ditembakkan polisi ke tribune penonton adalah sebab utama jatuhnya korban luka dan meninggal, terlepas ada persoalan pintu yang tertutup.

Dadang Indarto, mewakili Aremania yang masih berkabung, memastikan kelompok suporter Arema FC tak akan tinggal diam. Mereka akan bergerak dan menuntut pemerintah mengusut kasus tersebut hingga tuntas tanpa bekas.

"Hari Kamis, [6/10], bertempat di Gedung KNPI, izinkan kami untuk memberikan sebuah informasi untuk teman-teman semua, bahwa selama ini informasi yang beredar sangatlah keliru," kata Dadang yang duduk di sebelah dirigen senior Aremania Yuli Sumpil.

[Gambas:Video CNN]

"Oleh karena itu, kami mengambil sikap, Aremania sudah siap bersatu kembali, untuk menyatukan tekad, membuka kebenaran yang ada, membuka tabir-tabir yang ada, tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022," ucap Dadang.

Seusai itu Dadang membacakan pernyataan tertulis Aremania. Hal itu sengaja dibacakan dan bukan dirilis karena saat ini Aremania masih berduka. Berikut ini pernyataan Aremania atas Tragedi Kanjuruhan:

"Bismillah, hari ini, Kamis, 6 Oktober 2022, kami tim gabungan Aremania, yang merupakan persatuan individu, korwil, dan komunitas Aremania, secara resmi membentuk sebuah kolaborasi bersama di Gedung KNPI, Jalan Kawi, Malang."

"Adapun, tim ini dibentuk bertujuan untuk mengusut tuntas, mengungkap kebenaran, dan penegakan keadilan bagi korban, dan keluarga korban dalam tragedi kemanusiaan, tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022."

"Sebelumnya, kami juga mohon maaf belum memberi keterangan pers resmi terhadap tuntutan-tuntutan kami dikarenakan kami masih dalam suasana berduka, dan tujuh hari, masih esok hari, Jumat, 7 Oktober 2022."

Berlanjut ke halaman kedua >>>

Tuduhan Kekerasan Berlebihan oleh Polisi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER