Aremania Bersatu, Skeptis ke TGIPF, Tuntut Usut Tuntas

CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2022 10:34 WIB
Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menelan ratusan korban jiwa meninggal dunia membuat kelompok Aremania bersatu dan menuntut usut tuntas.
Kerusuhan di Kanjuruhan menimbulan 131 korban jiwa. (AFP/STR)

Selepas jumpa pers, tak ada sesi tanya jawab untuk Aremania. Yuli Sumpil yang malam itu mengenakan sweater merah lebih banyak menunduk dan tatapan matanya mengawang-awang. Mimik serupa diperlihatkan pentolan Aremania lainnya.

Andy Irfan, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Kontras yang juga mewakili Aremania, lantas angkat suara. Pria berambut ikal tersebut memastikan Aremania akan mengawal Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGPFI) pimpinan Mahfud MD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai lembaga yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) kinerja TGPFI belum jelas. Pernyataan sang ketua dan wakil, Menpora Zainudin Amali, malah membuat publik tak puas.

"Dari tim gabungan pencari fakta independen sendiri, beberapa pernyataan saya pikir penuh polemik, dengan memberikan tendensi negatif kepada suporter," kata Andy saat ditemui usai jumpa pers di Malang, Kamis (7/10).

"Sedari awal, kami menemukan fakta kuat bahwa ini karena kekerasan berlebihan dari aparat keamanan. Sekarang kita sedang mencari bukti, apakah kekerasan itu merupakan bentuk kelalaian, atau merupakan tindakan terstruktur kepolisian," ujarnya.

Dalam analisis Andy dan rekan-rekan Aremania, polisi tidak menembak secara acak ke tribune Stadion Kanjuruhan. Gas air mata sengaja diarahkan ke tribune, meski mereka tahu penonton di tribune bukan pelanggar.

"Ini bukan petugas yang menembak secara acak. Petugas menembak secara jelas, sistematis. Jumlah pelurunya ke mana arahnya, bukan kepanikan. Petugas gak panik, itu dari keterangan di lapangan, mereka sengaja menembak," ucap Andy.

Mengenai keputusan polisi yang telah menetapkan enam tersangka, tak ingin dikomentari Aremania. Mereka benar-benar tak ingin melakukan aksi dan memberikan komentar selama masa duka. Setelah tujuh hari, mereka akan beraksi.

Pihak Kepolisian sendiri sudah menetapkan enam tersangka atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang. Keenamnya adalah Direktur LIB Ahkmad Hadian Lukita, Ketua Panpel Arema Abdul Haris, SS selaku security officer Panpel Arema, WS Kabag Ops Polres Malang, H komandan kompi Brimob Polda Jawa Timur, dan BS selaku Kasat Samapta Polres Malang.

Pihak TGIPF sendiri sudah menerima perwakilan suporter Indonesia di Kantor Kemenko Polhukam pada Kamis sore kemarin. Dalam pertemuan itu anggota TGIPF, Kurniawan Dwi Yulianto, mengatakan pihaknya akan menerima semua masukan suporter untuk menjadi bahan evaluasi tim.

(abs/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER