PSS Sleman memberikan pernyataan sikap usai Tragedi Kanjuruhan. Di antara poin pernyataan sikap itu PSS mendukung munculnya tersangka baru dan dihilangkannya jam malam di Liga Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan yang kini memakan 132 korban jiwa menuntut sejumlah klub dari Liga 1 dan Liga 2 memberikan sikap sebagai tuntutan dalam perubahan sepak bola Indonesia.
"PSS Sleman turut berduka cita kepada seluruh korban atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Malang. Semoga seluruh keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan dan kekuatan untuk melewati tragedi ini," tulis PSS dalam keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klub berjuluk Super Elja itu juga menyebut banyaknya gas air mata yang ditembakkan dan berbagai kesalahan penanganan membuat Tragedi Kanjuruhan memakan banyak korban.
PSS meminta pertanggungjawaban kepada pihak yang bersalah atas tragedi ini dengan membuat pernyataan sikap dan memberikan mengeluarkan beberapa tuntutan.
"PSS mendukung investigasi yang dilakukan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan terus mencari tersangka untuk bertanggung jawab terhadap tragedi Kanjuruhan. Dan kami menghormati keputusan yang akan diambil oleh pemerintah," bunyi poin pertama dalam pernyataan sikap PSS.
Pada poin kedua PSS menuntut PT Liga Indonesia Baru selaku operator memiliki koordinasi yang intensif kepada panitia pelaksana, keamanan, serta suporter guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan. Terutama untuk mitigasi terhadap bencana apapun yang terjadi dan protokol kesehatan yang mumpuni ketika berada di stadion dan di luar stadion.
PSS juga meminta kepada seluruh suporter baik tuan rumah maupun tamu untuk menghargai keputusan Panpel terkait segala peraturan yang sudah dibuat. Perubahan jadwal pertandingan yang disarankan FIFA juga jadi salah satu poin yang dibawa PSS pada pernyataan sikap kali ini.
"Mendukung penuh keputusan peniadaan jam malam yang direkomendasikan oleh FIFA kepada pemerintah dengan jadwal terakhir ke depannya pada pukul 17.00 dan dilaksanakan di akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu," kata PSS dalam poin keempat.
Tuntutan reformasi dan evaluasi sistem dan regulasi dalam kompetisi dan pertandingan sepak bola Indonesia serta kebijakannya agar bisa menyelenggarakan pertandingan dengan lebih baik ke depan ikut disuarakan klub asal Sleman ini.
"Mengajak semua klub untuk melakukan evaluasi dan perbaikan atas kondisi dan fasilitas di stadion masing masing demi menunjang pelaksanaan pertandingan yang aman dan nyaman," ucap PSS mengakhiri.