Menpora RI Zainudin Amali mengatakan pemerintah akan memulai mengaudit Stadion Kanjuruhan dalam waktu dekat. Meski demikian stadion yang jadi venue Piala Dunia U-20 2023 tidak akan diperiksa.
Zainudin mengatakan dalam beberapa hari ke depan dirinya bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan berkeliling Indonesia untuk mengaudit stadion-stadion besar yang memiliki jumlah penonton yang banyak.
"Beberapa hari ke depan Menteri PUPR akan ajak saya keliling, pertama ke Kanjuruhan," ucap Menpora kepada wartawan, Selasa (11/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menpora mengatakan pihaknya saat ini memprioritaskan audit untuk 18 stadion sepak bola yang dipakai untuk gelaran Liga 1 2022/2023. Setelah mengaudit pemerintah akan melakukan renovasi terhadap stadion-stadion tersebut.
"Kita prioritaskan stadion yang dipakai di Liga. Kita tahu semua stadion di Indonesia itu milik kabupaten, kota, provinsi. Karena itu pemerintah harus siapkan itu," ucap Zainudin.
"Dari awal saya posisikan membantu PSSI, jadi tidak ada kesan mengintervensi. Kita dahulukan stadion yang penontonnya banyak. Kalau sudah masuk rekomendasi venue Piala Dunia U-20 tidak perlu [diaudit], kayak di Manahan, I Wayan Dipta, dan lain-lain. Ini fokus kami stadion yang belum standar tapi penontonnya banyak," ucap Zainudin menambahkan.
Ada enam stadion yang disiapkan pemerintah untuk menjadi venue Piala Dunia U-20 2023, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).