Jam tayang Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi polemik setelah pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Indosiar selaku broadcaster pertandingan memiliki pernyataan yang berseberangan.
Jam tayang Arema FC vs Persebaya menjadi salah satu sorotan usai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang. Laga Arema vs Persebaya termasuk kategori high risk dan seharusnya tidak digelar malam.
Pihak kepolisian sempat memberi rekomendasi agar pertandingan di Stadion Kanjuruhan itu digelar pada sore hari, namun PT. LIB tetap menggelar laga pukul 20.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita yang sudah menjadi tersangka dalam pernyataannya saat diperiksa Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Selasa (11/10), mengatakan permintaan laga Arema FC vs Persebaya tetap digelar malam datang dari pihak broadcaster, dalam hal ini Indosiar.
"PT LIB mengatakan broadcaster mintanya begitu, harus dipenuhi. Menurut PT LIB mereka mengatakan [pertandingan tetap digelar malam] karena broadcaster minta tetap main," kata anggota TGIPF Rhenald Kasali dikutip dari detik.
Pernyataan Hadian Lukita berseberangan dengan pengakuan pihak Indosiar. Direktur Programing Indosiar Harsiwi Achmad mengklaim penyusunan jadwal pertandingan Liga 1 sudah disusun oleh PT LIB, termasuk Arema FC vs Persebaya. Jadwal itu, dikatakan Harsiwi, juga dikoordinasikan dengan Indosiar.
![]() |
"Tapi sekali lagi, tadi kami menjelaskan bahwa jadwal tayang itu sudah disusun dari awal oleh PT LIB dikoordinasikan dengan Indosiar," kata Harsiwi setelah memberikan keterangan kepada TGIPF Tragedi Kanjuruhan di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
"Kemudian dalam perjalanannya pasti terjadi dinamika dan ending-nya memang PT LIB yang menentukan jadwal tayang. Kemudian Indosiar harus mengikuti jadwal tayang tersebut," terang dia.
Lebih lanjut Harsiwi juga memastikan tidak ada penalti yang didapat LIB jika mengubah jadwal Arema FC vs Persebaya. Begitu juga rumor mengakomodir iklan rokok, hal itu dibantah Harsiwi.
"Karena LIB adalah operator yang menjalankan, yang tahu lapangan seperti apa, mengkoordinir semua stakeholder, termasuk kami sehingga kami harus mengikuti apa yang sudah diputuskan LIB," ucap Harsiwi.
"Saya kemukakan itu tidak benar, karena di dalam Liga 1 itu tidak ada iklan sponsor rokok, kita kerja sama Liga 1 dari 2018 sampai sekarang tidak ada iklan rokok sama sekali," kata Harsiwi di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/10) malam.
(har)