ANALISIS

Tanda Radar PSSI Rusak, Abdurrahman Iwan Bela Qatar

M Rizki Haerullah | CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 08:30 WIB
Pemain asli Indonesia Abdurrahman Iwan bawa timnas Qatar U-17 lolos Piala Asia U-17 2023, lantas apakah hal ini menandakan jika radar PSSI rusak?
Aksi Abdurrahman Iwan dalam latihan bersama timnas Qatar U-17. (Arsip QFA)

Selain Abdurrahman Iwan, sebelumnya juga ada nama Andri Syahputra yang sempat menyita perhatian pecinta sepak bola Tanah Air karena juga memilih membela timnas Qatar.

Nama Andri Syahputra mencuat setelah wonderkid Indonesia itu justru memilih membela timnas Qatar U-19 setelah sempat mendapat panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia U-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Undangan PSSI itu ditolak oleh Andri karena dirinya sedang fokus melanjutkan pendidikan di Qatar, sehingga tak bisa mengikuti TC jangka panjang. Hal ini menjadi penyebab kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

PSSI menganggap Andri tidak mau membela Indonesia, sementara Andri merasa tidak pernah menolak Indonesia.

Tetapi hingga kini Andri tidak pernah lagi mendapat panggilan dari Timnas Indonesia. Andri pun memilih fokus membela timnas Qatar dari U-19, U-20, hingga kini bersama timnas Qatar U-23.

Kehilangan Andri Syahputra dan Abdurrahman Iwan seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi PSSI untuk segera memperbaiki radar mereka yang mungkin saat ini sedang rusak sehingga tidak maksimal dalam menjangkau bibit-bibit unggul Indonesia yang tersebar di Asia.

Selain itu PSSI seharusnya memiliki data base yang berisi data-data dan daftar nama pemain muda Indonesia lengkap dengan data statistiknya mulai usia, jumlah bermain, menit bermain, gol, dan lain sebagainya.

Sehingga nantinya PSSI tidak perlu lagi repot-repot atau pusing jika membutuhkan pemain untuk mengiris beberapa posisi yang dibutuhkan.

Dengan pemanggilan pemain berdasarkan data, PSSI secara tidak langsung juga akan membungkam tanggapan-tanggapan miring yang menyebut adanya pemain titipan di Timnas Indonesia.

Jika PSSI mau serius mengelola data pemain muda mereka bisa saja melibatkan banyak pelatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) atau akademi yang memang bersentuhan langsung dengan pemain usia muda untuk memantau dan pendataan bakat-bakat pemain belia sebagai asset masa depan sepak bola Indonesia.

Selain itu jika PSSI mau tidak kekurangan pemain berkualitas di masa depan maka harus perbanyak kompetisi sepak bola usia muda. Jangan cuma sedar menggelar liga yang formatnya seperti turnamen seperti saat ini.

PSSI justru harus menggelar kompetisi usia muda dengan format liga yang reguler dan konsisten di setiap tahunnya untuk usia 12, 14, 15, dan 17. Dengan maraknya kompetisi maka para pemain muda Indonesia akan semakin terasah secara mental, fisik, teknik, dan taktik.  

Namun di sisi lain juga, dalam menyikapi kasus Andri Syahputra atau Abdurrahman Iwan, netizen juga jangan terlalu terburu-buru dalam mengambil kesimpulan bahwa PSSI menyia-nyiakan dua pemain Indonesia itu.

Memberikan kesempatan kepada kedua pemain tersebut untuk mengikuti latihan Timnas Indonesia memang tidak ada salahnya.

Tetapi kedua pemain itu juga harus membuktikan dirinya layak untuk memperkuat Timnas Indonesia dan bisa dipilih oleh pelatih tim Merah Putih. Jangan karena mereka berkarier di luar negeri, pemain itu bisa mudah masuk Timnas Indonesia padahal kualitasnya kalah dari pemain yang berkarier di Tanah Air.

Sebab persaingan pemain dalam menembus timnas di Qatar dan di Indonesia jelas sangat berbeda. Untuk bisa menembus skuad timnas usia muda di Indonesia memang sangat sulit karena pesaingnya banyak lebih banyak dibanding di Qatar.

Sebelum nama Andri dan Iwan muncul, ada juga pemain Indonesia lainnya yang berkarier di Liga Qatar yaitu Ali Syahrian Tampo. Ali juga sempat mendapat panggilan seleksi Timnas Indonesia U-16 asuhan Indra Sjafri pada 2011, tapi akhirnya tak lolos menembus skuad utama untuk Piala Asia U-16.

Selain itu juga ada nama penyerang Indonesia yang bermain di Liga Qatar yakni Farri Agri. Farri sempat bermain untuk Persija Jakarta di 2019. Namun, penampilan Farri bersama Persija juga kurang gemilang, sehingga membuatnya tidak dilirik Timnas Indonesia.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER