Eko Roni Saputra telah menjelma menjadi salah satu petarung MMA terhebat dari Indonesia. Ia akan bertarung melawan Yodkaikaew Fairtex demi mengincar posisi lima besar di pentas global ONE Championship.
Laga Eko mendatang akan membuka main card ONE 162 yang tayang live dari Axiata Arena di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Jumat (21/10) malam. Kemenangan atas atlet berpengalaman dari Thailand tersebut akan semakin memperlebar jalannya menuju kontender lima besar.
Eko terakhir tanding pada 11 Maret lalu dalam ajang ONE: LIGHTS OUT. Kala itu, ia tampil perkasa dengan mengalahkan Chan Rothana lewat kuncian rear-naked choke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentunya hal ini menjadi istimewa karena Rothana adalah seorang kryptonite bagi petarung Indonesia. Ia sebelumnya pernah mengalahkan juara MMA nasional, Abro Fernandes dan Rudy Agustian.
Kiprah Eko sempat sejenak terhenti karena menderita patah jari setelah melayangkan tinju keras ke arah Rothana. Tujuh bulan berselang, ia siap kembali menggebrak.
Kini, jelang laga penting melawan Yodkaikaew, simak empat catatan manis yang telah ia torehkan selama berkiprah di ONE Championship.
Pemegang Rekor Kemenangan Beruntun Ronde Pertama
Kemenangan Eko atas Rothana pada ronde pertama semakin memperpanjang rentetan kemenangan beruntunnya menjadi enam berturut-turut. Angka itu tentu saja sudah menjadi catatan fantastis. Namun, yang lebih gilanya, Eko mampu meraihnya dalam ronde pertama.
Dengan raihan enam kemenangan beruntun pada ronde pertama, ia menjadi satu-satunya atlet di ONE Championship yang berhasil mengukir catatan tersebut.
Pesaing terdekat bagi Eko adalah Christian Lee. Juara Dunia ONE lightweight ini pernah mengukir lima kemenangan beruntun pada ronde pertama. Namun, catatan manisnya terhenti saat kalah kontroversial dari Ok Rae Yoon pada September tahun lalu.
Christian Lee memang mampu membalas kekalahannya pada Agustus lalu. Namun, ia harus kembali memulai rekor kemenangan ronde pertama tersebut dari awal - yang tentunya bukan perkara mudah.
Di sisi lain, Eko bisa terus memperpanjang torehannya jika bisa kembali menang pada ronde pertama hari Jumat nanti.
Kemenangan KO Tercepat Divisi Flyweight
Eko memang lebih banyak melakoni kariernya sebagai pegulat. Tak heran jika ia ditakuti akan kemampuannya dalam menjatuhkan lawan. Namun, kemenangannya atas Liu Peng Shuai pada 13 Agusutus 2021 membuktikan jika Eko tak kalah berbahaya dalam beradu pukulan.
Tinju kerasnya tak hanya membuat sang petarung dari China terkapar. Yang lebih istimewa, serangan tersebut juga tercipta hanya 10 detik sejak ronde pertama dimulai.
Raihan tersebut menjadikan nama Eko sebagai pemilik KO tercepat di divisi flyweight ONE Championship. Secara keseluruhan, rekor kemenangan dalam disiplin MMA di ONE Championship masih dipegang oleh Mario Satya Wirawan dan Timofey Nastyukhin yang pernah memukul KO lawan mereka hanya dalam 6 detik.
Memecahkan rekor KO tercepat tentu menjadi tugas sulit, apalagi lawan yang ia hadapi Jumat nanti adalah seorang petarung Muay Thai berpengalaman. Namun, bukan pula hal yang mustahil.
Rasio Penyelesaian (Finishing Rate) 100 Persen
Tingkat atau rasio penyelesaian menjadi sebuah indikator penting seberapa hebat seorang atlet MMA. Ini menandakan seberapa sering seorang petarung menang lewat KO/TKO ataupun submission (lawan menyerah).
Memang, apa pun caranya, kemenangan tetaplah kemenangan meskipun diraih lewat penilaian juri. Namun, kemenangan lewat penyelesaian terasa lebih superior karena menunjukkan dominasi. Hal ini juga untuk menghindari keraguan karena penilaian juri terkadang tak lepas dari konteroversi.
Dalam kasus Eko, ia mampu meraih seluruh kemenangannya lewat penyelesaian - dua lewat KO/TKO dan empat lewat submission. Bisa disimpulkan jika Eko adalah petarung berdarah dingin yang tak ingin berlaga lama-lama. Jika ada kesempatan untuk menghabisi lawan, maka Eko akan melakukannya sekilat mungkin.
Hanya Perlu 12 Menit Untuk Meraih 6 Kemenangan
Selain selalu bisa menghabisi lawan untuk meraih kemenangan, Eko juga tak perlu waktu lama. Tepatnya, ia hanya membutuhkan 12 menit dan 24 detik untuk meraih enam kemenangan. Artinya, rata-rata ia hanya perlu waktu dua menit untuk mengalahkan lawan.
Setelah menderita kekalahan dalam debutnya pada April 2019, Eko tampil tajam dengan membabat habis lawan-lawannya. Eko meraih kemenangan pertama saat melawan Kaji Ebin dari Filipina. Kala itu, ia hanya perlu 19 detik untuk mengakhiri laga karena cedera yang dialami lawan.
Selanjutnya, Eko mengalahkan Khon Sichan dalam waktu 3 menit 45 detik, Murugan Silvarajoo (2:29), Ramon Gonzales (4:07), Liu Peng Shuai (0:10), dan Chan Rothana (1:34).
Semoga atlet kelahiran Samarinda itu bisa kembali menorehkan rekor lain pada Jumat ini!
(inh)