Gilang Widya Pramana atau dikenal dengan Gilang Juragan 99 menyampaikan permohonan maaf usai mundur dari posisi Presiden Arema FC.
Permohonan maaf Gilang Juragan 99 disampaikan dalam konferensi pers di kantor Arema FC, Malang, Sabtu (29/10).
Gilang menyatakan bakal bertanggungjawab penuh pada penanganan korban Tragedi Kanjuruhan. Saat ini total korban meninggal sudah mencapai 135 jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta maaf jika banyak kekurangan, banyak kesalahan, kekhilafan, banyak pihak-pihak yang mungkin kecewa terhadap pengunduran diri saya. Saya mohon maaf, meskipun per hari ini saya tidak berada lagi di Arema, tapi tanggungjawab moral, tanggungjawab saya kepada para korban baik yang luka, saya siap untuk bertanggungjawab," kata Gilang.
"Dan saya akan kembali menjadi Aremania sama seperti sebelum presiden. Saya tetap Aremania sejati dan mendukung Arema, karena Arema ada selalu di hatiku," ujarnya.
Pengusaha 33 tahun itu mengaku sudah berpamitan dengan pihak internal Arema FC termasuk Direktur Utama Arema FC, Iwan Budianto.
Gilang mengucapkan terima kasih kepada Iwan yang juga menjabat Wakil Ketua Umum PSSI tersebut.
"Saya sudah berpamitan kepada manajemen. Saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya yang pertama kepada istri karena sudah memberi izin dan dukungan luar biasa. Saya juga berterima kasih pada owner, direksi klub, bapak Iwan Budianto, saya juga berterima kasih kepada seluruh manajemen atas kerjasama selama ini," kata Gilang.
"Begitu juga kepada pemain, pelatih, staf, semua aremania dan aremanita di seluruh Indonesia. Saya di Eropa dan Jepang selalu ketemu Aremania, mereka luar biasa," ucap Gilang.
Kamis (27/10) lalu, Gilang Widya Pramana diperiksa lima jam oleh Penyidik Gabungan Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur terkait Tragedi Kanjuruhan. Insiden tersebut menewaskan 135 orang yang sebagian besar adalah Aremania.