Di 2021/2022, Walid Regragui secara sensasional membawa klub Wydad AC menjuarai Liga Maroko sekaligus Liga Champions Afrika. Dia pun mendapatkan penghargaan pelatih terbaik Liga Maroko pada 2021/2022.
Catatan prestasi ini yang membuat Regragui dipercaya untuk menjadi pelatih timnas Maroko pada Agustus 2022 setelah kepergian arsitek asal Bosnia Vahil Halilhodzic.
Pada awal penunjukannya, Regragui tidak terlalu banyak mendapat dukungan. Banyak kritikus yang menilai Regragui tidak akan mampu mengangkat performa Maroko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan awalnya banyak kritikus yang mencemooh dengan sebutan Mr Avocado Head atau Si Kepala Alpukat.
Tetapi meski diremehkan, pelatih berkepala plontos itu justru mampu membungkam para kritikus dengan membawa Maroko menembus babak perempatfinal Piala Dunia 2022.
Pelatih 47 tahun itu mengungkapkan cara mengasah mentalitas pemenang pada para pemain timnas Maroko.
![]() |
"Saya mengatakan kepada [para pemain saya] kami harus bangga dengan diri kami sendiri," kata Regragui dikutip dari Reuters.
"Ini kesempatan yang tidak mungkin terulang. Sayangnya, saya tidak bermain di Piala Dunia. Tuhan kini memberi saya kesempatan untuk mengukir sejarah sebagai pelatih. Saya adalah orang paling bahagia di dunia. Saya pikir orang Afrika bisa melangkah jauh, mengapa tidak bermimpi memenangkan Piala Dunia? Kami ingin generasi berikutnya berani bermimpi," ucap Regragui menambahkan.
Kehangatan antara Regragui dan para pemainnya juga bisa dirasakan selama latihan karena dia memperlakukan pasukannya seperti teman.
"Mereka suka memukul kepala saya. Mungkin itu membawa keberuntungan bagi mereka," kata Regragui.
(rhr/rhr/har)