WAWANCARA EKSKLUSIF

La Nyalla Bicara Politik Uang di KLB PSSI Hingga Shin Tae Yong

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Jan 2023 13:48 WIB
Dalam wawancara dengan CNNIndonesia.com, La Nyalla Mattalitti berbicara mengenai keputusan kembali mencalonkan diri, politik uang di KLB, hingga Shin Tae Yong.
La Nyalla Mattalitti enggan mencari pemain naturalisasi. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Kalau Anda terpilih, siapa sosok profesional yang akan dijadikan Sekjen?

Oh, ada banyak. Banyak orang profesional yang mau. Nanti itu akan kita lihat. Itu kan keputusan Exco, bukan hanya saya saja.

Saya tidak bisa memutuskan sendiri, harus dengan Exco yang lain untuk menunjuk Sekjen yang baru. Yang mencalonkan juga banyak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa program 100 hari prioritas Anda jika terpilih sebagai Ketum PSSI?

Program awal ya kita susun bersama-sama dengan para Exco. Yang jelas kita harus bersihkan ini [organisasi PSSI]. Federasinya kita perbaiki.

Organisasinya kita perbaiki, kemudian kita harus bersih-bersih dari karyawannya PSSI. Kalau saya dulu saya lakukan psikotes. Jadi harus kita ulang kembali. Kita harus tahu pegawai PSSI itu harus orang-orang yang baru.

Ada politik uang di KLB PSSI. Apa yang mau Anda katakan dan bisa menjadi jaminan?

Harus sudah stop itu [politik uang di KLB]. Jadi kita ini memilih pemimpin jangan karena uang. Jangan. Kita akan kualat nanti. Kita enggak akan cari pemimpin.

Ini rusak lagi nanti sepak bola kita. Rusak lagi PSSI. Enggak beres-beres. Akhirnya apa? Setiap kongres mau cari uang, ini pemimpin jadi dijatuhin lagi untuk cari uang.

Yang seperti ini tidak boleh ada. Dan saya yakin karena sekarang yang ikut [maju sebagai calon Exco PSSI] adalah pejabat-pejabat negara, ada mas Erick [Thohir] sebagai menteri BUMN, mas Zainudin Amali sebagai Menpora, saya sendiri sebagai Ketua DPD, pasti KPK itu tidak akan menjauh dari kita.

Pasti ngikutin terus dan pasti voters itu diikuti. Begitu ada transaksi pasti di-OTT itu. Sudahlah, saya cuma ingatkan hati-hati. Itu bahaya itu.

KPK itu canggih. Alatnya itu, sekarang orang ngomong di sini, di sana sudah tahu. 'Oh, kamu mau transaksi.' Jangan coba-coba. Kalau saya untuk begitu-begitu enggak berani. Jadi harapan saya, sudahlah. Pikiran saya, voters-voters sekarang itu tidak ada yang pikiran ke sana. Tapi, kadang kala kandidat itu yang menjanjikan Itu.

Memberi angin surga. Kadang-kadang dikasih janji-janji. Ini kan pejabat semua nih, nanti kalau jadi dijanjikan jabatan. Ini kadang janji saja. Belum tentu.

Kontrak Shin Tae Yong habis pada Desember 2023. Akan diperpanjang atau diganti?

Kalau diperpanjang, saya akan koordinasi dulu, tapi kalau dipertahankan sampai sesuai kontrak, saya akan tetap pertahankan. Kalau diperpanjang kan harus dibahas dengan para Exco. Kita juga belum tahu kan ini perjalanan sampai Desember bagaimana.

Harapan saya ini tahun 2023 ini kita harus mendapatkan emas untuk di SEA Games. Itu target saya. Harus. Makanya Shin Tae Yong ini kan perlu sentuhan-sentuhan khusus dari saya nanti, supaya Shin Tae Yong bisa menangani dengan baik.

PSSI menggalakkan naturalisasi pemain di era Iwan Bule. Apa tanggapan Anda soal ini?

Kalau saya akan beda. Pada zaman saya itu tidak ada naturalisasi. Karena sekarang sudah biasa naturalisasi yang dilakukan oleh pengurus lama, saya tidak akan mencari-cari pemain naturalisasi, tapi kita juga tidak akan menutup kalau ada pemain luar yang merasa dia punya darah Indonesia mau memperkuat timnas kita, asal permainannya bagus, ya silakan.

Kalau saya cari-cari, enggak. Kalau saya masih akan mencari-cari talenta yang ada di dalam negeri dan saya yakin banyak. Yang mencarinya saja yang malas, jadi tidak ketemu [talenta terbaik]. Maunya yang sudah jadi yang ada di luar.

Apa yang ingin Anda sampaikan ke voters PSSI?

Pesan saya kepada voters, pilih sesuai dengan hati nurani. Jangan pilih karena ada janji-janji dari kandidat, karena janji-janji itu pasti palsu. Dia kalau memang pakai janji, untuk apa pakai janji kalau memang mau berbuat. Voters juga harus berpikiran bersih bahwa dia ini adalah voter.

Dia sebenarnya adalah pemilik klub yang bekerja, berlatih, berkompetisi untuk mendapatkan suara menjadi voters. Ini sudah jadi voters jadi mereka harus benar-benar pilih orang yang bisa menjalankan kompetisi dengan baik, menjalankan organisasi dengan baik. Itu dari klub.

Kalau dari Asprov pun harus betul-betul memilih yang bisa menjembatani antara pemerintah daerah dengan Asprov untuk menerapkan Inpres nomor tiga tahun 2019 tentang percepatan sepak bola nasional.

Itu harus benar-benar dikerjakan oleh Asprov. Ini kan dari 2019 sudah menganggur. Hingga 2022 tidak ada yang menyentuh ke situ. Karena apa? Ya karena didiamkan.

Kalau saya terpilih, akan saya datangi itu semua gubernur-gubernur, akan saya jembatani satu-satu supaya bisa berjalan. Itu surat dari presiden dan ada anggarannya.

(abs/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER