Jakarta, CNN Indonesia --
La Nyalla Mattalitti kembali bersaing sebagai orang nomor satu di sepak bola Indonesia dengan memperebutkan posisi Ketua Umum PSSI. Berikut profil La Nyalla Mattalitti sebagai calon ketua PSSI.
La Nyalla menjadi orang pertama yang menyerahkan berkas pendaftaran calon ketua umum PSSI 2023-2027 pada Jumat (13/1) lalu. Ia didampingi oleh beberapa simpatisan dan Presiden Klub Persiba Balikpapan Gede Widiade.
Pengusaha berbasis di Jawa Timur itu bukan orang baru dalam sepak bola. Saat memimpin Kadin Jawa Timur dan Wakil Ketua KONI Jawa Timur, ia menjabat Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur pada 2010.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
La Nyalla juga terlibat dalam kisruh sepak bola Indonesia pada 2012. Organisasi sepak bola Indonesia ketika itu terbagi dua, PSSI dan KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia. La Nyalla menjadi ketua KPSI.
"Saya masih ingat sekali perjuangan PSSI mulai dari 2012 sampai 2015, yang mulai dari PSSI asli dan anggotanya palsu, kemudian saya membuat KPSI yang organisasinya palsu tapi anggotanya asli," ucap La Nyalla.
Sepak terjangnya semakin tinggi ketika terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI 2013-2015. Kariernya memuncak saat meraih kursi Ketua Umum PSSI pada 2015-2016 sebelum FIFA membekukan sepak bola Indonesia.
Janji La Nyalla Jika Jadi Ketua PSSI:
1. Subsidi Rp1 miliar
La Nyalla berjanji akan memberikan subsidi Rp1 miliar ke Asprov PSSI dalam setahun.
Dana tersebut akan diberikan untuk menjalankan program PSSI berupa kompetisi dan pembinaan.
Hal tersebut disampaikan pada Selasa (7/2) di Hotel Century, di hadapan 25 Asprov PSSI. Namun jumlah subsidi tersebut akan dievaluasi jika selama setahun program tak berjalan.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>
2. Memisahkan Operator Liga
Sebelum ditetapkan sebagai calon tetap ketua umum PSSI periode 2023-2027 bersama empat kandidat lainnya, La Nyalla berjanji akan memisahkan operator Liga 1 dan Liga 2.
Janji tersebut dikemukakan La Nyalla untuk menampung aspirasi klub Liga 2.
Sebelumnya PSSI juga telah merekomendasikan ke PT LIB untuk membantu pembuatan operator kompetisi Liga 2.
3. Konsep Kompetisi 10.30
Untuk meningkatkan kualita sumber daya manusia (SDM) sepak bola Indonesia, La Nyalla Mattalitti mengusung konsep 10.30 untuk semua level kompetisi, termasuk level amatir dan usia muda.
Yang dimaksud 10.30 adalah kompetisi berlangsung selama 10 bulan dengan jumlah pertandingan minimal 30 kali. La Nyalla berjanji akan mengawal agar jumlah pertandingan liga ini bisa terwujud.
 La Nyalla sudah pernah berkecimpung di PSSI sejak lebih dari satu dasawarsa lalu. (Detikcom/Rengga Sancaya) |
4. Membangun Kantor PSSI
Saat ini PSSI berkantor di GBK Arena, Senayan, Jakarta. Kantor PSSI ini berstatus sewa.
PSSI sebelumnya berkantor di FX, Kemang, dan Grand Rubina. PSSI berpindah-pindah karena tak punya kantor.
La Nyalla berjanji akan membangun kantor untuk PSSI di Jakarta. Ini nantinya akan menjadi kantor cabang PSSI jika ibu kota berpindah ke Kalimantan, di mana PSSI harus punya kantor di sana.
5. Membangun Training Center Timnas
Yang juga disayangkan La Nyalla adalah PSSI belum memiliki training center.
Karenanya La Nyalla berjanji akan membangun pusat pelatihan Timnas Indonesia di sekitar Jabodetabek.
Presiden Jokowi memang berjanji akan membangun training center di ibu kota negara, tetapi La Nyalla menilai butuh training center di Jakarta. Ia berjanji akan bekerja keras mewujudkan ini.
[Gambas:Video CNN]