Salah dua senjata RB Leipzig yang berhasil ditonjolkan Marco Rose sejak kedatangannya pada 8 September 2022 adalah serangan balik dan bola mati.
Dalam 23 pertandingan selama di RB Leipzig, 16 di antaranya menang dan hanya empat kali imbang serta tiga kali kalah. Dari 23 laga itu Leipzig menciptakan 65 gol.
Dari jumlah itu tujuh gol di antaranya tercipta lewat serangan balik dan lima lewat bola mati. Ini adalah angka tertinggi dibanding klub-klub Liga Jerman lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun serangan balik bukan hal yang ditakuti klub-klub Inggris, termasuk Man City. Ini karena karakter sepak bola Inggris yang bermain cepat dan biasa membuat antisipasi serangan balik.
Artinya pula Rose harus mencari senjata mematikan lainnya. Antisipasi serangan balik sudah pasti disiapkan Guardiola yang sudah hafal dengan gaya main klub-klub Jerman.
Pelatih asal Spanyol ini pernah berkarier di Jerman bersama Bayern Munich pada 2013-2016. Kendati demikian Guardiola dan Rose belum pernah saling beradu strategi.
Karenanya duel ini akan menandai perseteruan baru dua pelatih dengan filosofi yang kental. Rose sebagai representasi sepak bola terbaru Jerman dan Guardiola era milenium Spanyol.
Gaya sepak bola Guardiola yang suka menguasai bola dengan rerata 73 persen, akan diadang pola main pragmatis Jerman. Kejelian kedua pelatih membaca permainan kiranya akan menentukan.
Untuk pertandingan ini Leipzig tak bisa diperkuat Peter Gulacsi, Dani Olmo, dan Abdou Diallo. Kabar baiknya jugur gedor Christopher Nkunku dan gelandang Konrad Laimer telah pulih.
Dari kubu City hanya John Stones yang berhalangan. Namun Guardiola labil menyusun komposisi pertahanan dalam 11 laga terakhir. Ini yang menjadi kendala City di markas Leipzig.
Mampukah Man City mencuri poin di Red Bull Arena? Guardiola ingin tim asuhannya tak pulang dengan tangan hampa, akan tetapi Leipzig siap memberi badai ke kapal pinisi emas.