Jakarta, CNN Indonesia --
Duel Liverpool versus Manchester United pada pekan ke-26 Liga Inggris di Stadion Anfield, Minggu (5/3) bakal jadi badai idealisme cendekia Eropa.
Erik Ten Hag menandai kisah manisnya bersama Man Utd dengan menumpas Liverpool 1-2 pada 23 Agustus 2022. Sebelumnya Man Utd dua kali kalah di awal musim. Ini membuat idealisme Ten Hag berubah.
Pola dominasi bola khas Ajax yang dibawa Ten Hag ke Inggris mati taji. Brighton & Hove Albion dan Brentford yang adalah tim guram pun bisa menumpas isi kepala (strategi) Ten Hag.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melawan Liverpool, Ten Hag menghadirkan sesuatu yang baru. Kisah Ole Gunnar Solskjaer yang sukses di awal kisah mengarsiteki Si Setan Merah dicuplik. Serangan balik jadi senjata.
SB Nation mencatat, Man Utd tampil sebagai tim dengan serangan balik paling ampuh di Liga Inggris saat ini. Sudah ada delapan gol yang diciptakan Man Utd dari serangan balik murni.
Pola penguasaan bola klub yang berdiri sejak 1878 ini pun sudah jauh berubah. Kini area dominan permainan bola Harry Maguire dan kawan-kawan adalah kotak penalti sendiri dan kotak penalti lawan.
Sebanyak 32,94 persen penguasaan bola terjadi di daerah pertahanan sendiri dan 15,35 persen di kotak penalti lawan. Sekilas, angkanya tak signifikan, tetapi istimewa dibanding lima musim sebelumnya.
Dari musim 2017 hingga 2022, rerata penguasaan bola di garis pertahanan sendiri hanya 27-29 persen dan di zona pertahanan lawan 12-14 persen. Dari sini terlihat perbedaannya.
Konsentrasi aliran bola di lini tengah pun berubah. Selama 2017-2022, Man Utd biasa bermain-main di setengah lapangan tengah sendiri dengan persentase 45,01 hingga 49,70 persen.
Musim ini persentase bermain di zona itu hanya 42,33 persen. Adapun persentase beraksi di setengah lapangan tengah lawan 25,49 persen atau yang terendah dari tujuh musim sebelumnya.
Ini yang membuat Man Utd kembali ke takhta jagoan Inggris. Sudah 11 laga berjalan, Man Utd juga tak terkalahkan. Namun Liverpool dengan Jurgen Klopp juga cendekia Eropa lainnya.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Sejak dikalahkan Manchester United pada pekan ketiga Liga Inggris 2022/2023, Liverpool jadi tim yang berbeda. Mereka kalahan. Jurgen Klopp seperti kena badai yang meluluhlantakkan.
Sudah 13 kekalahan ditelan Liverpool di semua ajang musim ini. Kekalahan terakhir tercipta saat menghadapi Real Madrid di Liga Champions Eropa. Mohamed Salah dan kawan-kawan tumbang 2-5.
Usai kekalahan itu, The Reds ditahan Crystal Palace dengan skor kacamata, lantas menang 2-0 atas Wolverhampton. Kemenangan ini bisa dibilang jadi tonggak baru Liverpool.
Klopp memperlihatkan gaya main yang berbeda. Tiga gelandang, Stefan Bajcetic, Fabinho, Harvey Elliott plus Johan Anderson yang masuk di pengujung babak kedua, tampil impresif.
Pelatih asal Jerman itu seperti sedang mempersiapkan hidangan penutup yang pedas untuk Casemiro, yang jadi ruh lini tengah Man Utd. Tenaga muda Elliot dan Bajcetic sedang diramu jadi serum.
Seperti antitesis dari Man Utd yang mulai kuat di belakang dan depan, Liverpool menguatkan tengah. Absennya Thiago Alcantara seperti sudah tak berdampak sama sekali.
Kabar baiknya bagi Liverpool, Jadon Sancho yang pembobol pada pertemuan pertama musim ini di Teater of Dream, absen. Ia bersama Luke Shaw diragukan tampil karena cedera ringan.
Man Utd juga tidak akan diperkuat Anthony Martial, Christian Eriksen, dan Donny van de Beek. Pada saat yang sama Darwin Nunez dan Ibrahima Konate sudah tampil sejak pekan lalu.
[Gambas:Photo CNN]
Soal lini depan yang tak menjanjikan, Klopp layak bersandar pada Darwin Nunez, Mohamed Salah, dan Cody Gakpo. Ketiganya memang tak moncer selama 2023, tetapi tapi cukup menjanjikan.
Salah baru mencetak tiga gol selama 2023, Gakpo dua gol, sedang Nunez baru satu gol. Namun ketiganya secara bergantian mencatatkan namanya di papan skor dalam lima laga terakhir.
Siapakah yang akan kena badai pada Minggu (5/3) malam nanti? Ten Hag dan Klopp sebagai dua cendekia sepak bola Eropa pasti sudah menyiapkan idealisme dan terobosan baru untuk menendang lawan.
[Gambas:Video CNN]