ANALISIS

Shin Tae Yong dan Ketar-ketir Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia U-20

Abdul Susila | CNN Indonesia
Kamis, 09 Mar 2023 19:22 WIB
Timnas Indonesia U-20 gagal memenuhi target lolos babak grup Piala Asia U-20 2023. Ini jadi alarm bahaya menuju Piala Dunia U-20 2023.
Timnas Indonesia U-20 mengoleksi empat poin dalam tiga laga di fase grup Piala Asia U-20. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Tak bisa dimungkiri PSSI sedang menempuh jalan instan. Naturalisasi hingga pemusatan latihan jangka panjang jadi jalan pintas tampil elegan di Piala Dunia U-20 2023.

Rencananya, Timnas Indonesia U-20 akan melakoni pemusatan latihan di Korea Selatan mulai akhir Maret 2023. Ini perubahan rencana dari awalnya akan berlatih di Belanda.

Pemusatan latihan ini berpotensi berantakan, seperti persiapan Piala Asia U-20 2023, karena dinilai merugikan klub, utamanya Persija dan Persib yang pemainnya banyak dipanggil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karenanya PSSI harus mengedepankan diplomasi ke klub. Sejak dini PSSI, bila perlu Shin Tae Yong sendiri, dipertemukan dengan klub-klub yang pemainnya akan dipanggil.

Pada saat yang sama PSSI juga harus berkomunikasi dengan klub-klub Eropa yang menampung pemain Indonesia, seperti KMSK Deinze (Belgia) dan Bodrumspor (Turki).

Proses naturalisasi tiga pemain, Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick juga harus dipastikan rampung pada akhir Maret atau minimal pada awal April.

Ivar Janner (kiri) dan Justin Hubner (kanan) dua calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia U-20 asal Belanda saat ditemui di kantor PSSI di GBK Arena pada Senin (24/10) siang. CNN Indonesia/Abdul SusilaTimnas Indonesia U-20 bisa berharap peningkatan kualitas seiring kehadiran pemain naturalisasi. (CNN Indonesia/Abdul Susila)

Ketiga pemain tersebut sangat diidamkan Shin bisa bergabung dalam pemusatan latihan untuk menjalin kolektivitas permainan tim. Untuk urusan ini diplomasi PSSI lagi-lagi jadi kunci.

Salah satu menu latihan yang akan diberikan Shin selama di Korea adalah penguatan fisik. Shin beranggapan fisik pemain Indonesia U-20 belum layak untuk kejuaraan selevel piala dunia.

Tak kalah penting, PSSI menghadirkan satu asisten pelatih lagi. Selepas mundurnya Dzenan Radoncic sebagai pelatih striker, Shin Tae Yong belum dapat sosok pengganti.

Hal ini dirasa pemain Indonesia U-20 cukup krusial. Keberadaan pelatih bidang striker ini membuat para lini depan mendapat latihan spesifik yang bisa meningkatkan performa mereka.

Karenanya lagi-lagi sikap PSSI jadi kunci. Jika sebelumnya Shin mengeluhkan situasi yang akhirnya gagal di Piala Asia U-20 2023, jangan sampai hal sama terulang di Piala Dunia U-20 2023.



(ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER