Kini, Professional game Match Officials Ltd (PGMOL) atau badan yang bertanggungjawab untuk ofisial pertandingan dikabarkan juga sudah memberi pedoman bagi perangkat laga selama bulan Ramadan.
Dalam laporan Sky, pemain dan ofisial pertandingan dibolehkan berbuka puasa mulai dari minum, mengonsumsi suplemen, atau makan makanan ringan ketika pertandingan berlangsung.
Ofisial pertandingan juga harus bisa mengidentifikasi pemain yang sedang berpuasa selama pertandingan. Ini dilakukan agar nantinya disediakan waktu khusus untuk berbuka puasa ketika waktunya tiba selama laga berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal-hal seperti ini dianggap memudahkan pemain muslim untuk tetap menjalankan peran profesional tanpa menganggu pilihan untuk beribadah. Ini menjadi salah satu alasan kenapa pemain muslim betah main di Premier League.
Pemain muslim Everton Abdoulaye Doucuore mengaku sangat merasakan kemudahan untuk menjalankan ibadah di Premier League.
"Kami sangat percaya diri di sini, sangat diterima dan semuanya sudah disediakan untuk dimanfaatkan untuk muslim. Di Premier League anda bebas melakukan apapun yang nyaman. Mereka tidak akan melarang kepercayaanmu dan itu hebat," kata Doucuore di situs Premier League.
"Latihan masih sama di bulan Ramadan. Tapi ketika kami bertanding, kami harus makan lebih telat dibandingkan pemain lain dan juru masak sudah menyiapkan makanan untuk kami dan menyediakan semuanya di markas. Kami mendapat makanan halal sehingga tidak akan ada masalah," ucap Doucuore menambahkan.