LIPUTAN KHUSUS

Benang Kusut Wasit Indonesia

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2023 09:00 WIB
Di Indonesia profesi wasit belum benar-benar dihormati. Sering dijadikan kambing hitam kekalahan hingga dipukuli beramai-ramai.
Ilustrasi wasit di Liga 1. Saat ini Indonesia memiliki 12 wasit berlisensi FIFA. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Di awal kompetisi Komite Wasit PSSI sempat memberikan sanksi tegas dengan 'memarkir' wasit-wasit yang membuat kesalahan fatal di Liga 1. Nama-nama mereka pun diumumkan di rilis federasi.

Namun upaya itu tidak membuahkan hasil positif. Kesalahan wasit masih terjadi. Sederet keputusan kontroversial tak berhenti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Indonesia memiliki 12 wasit berlisensi FIFA. Rinciannya, lima wasit tengah dan tujuh asisten wasit. Tapi jumlah wasit FIFA tak serta merta mengobati 'penyakit' kontroversi wasit.

Tak ayal citra wasit berlisensi FIFA pun ikut tercoreng. Bahkan beberapa wasit berlisensi FIFA tersebut juga masih sering bikin keputusan fatal.

Lantas, apa yang membuat sistem perwasitan di Indonesia yang sudah turun-temurun minim kemajuan?

Selalu ada kesalahan kontroversi di saban pekan dan membuat kesan kompetisi Liga 1 jauh dari profesional.

CNNIndonesia.com mencoba menguak permasalahan wasit Indonesia dengan melakukan liputan khusus 'Benang Kusut Wasit Indonesia'. Proses liputan ini efektif berjalan sejak Januari 2023 atau sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI digelar pada 16 Februari.

Pengurus PSSI di bidang perwasitan, anggota komite wasit, dan referee assessor (penilai wasit) berhasil kami temui. Selain itu, wasit elite FIFA Thoriq Alqatiri dan mantan wasit FIFA Jimmy Napitupulu juga ikut angkat suara.

Pemain, pelatih, dan perwakilan klub juga mengeluarkan uneg-unegnya. Pengamat dan suporter juga ikut ambil bagian menyuarakan pentingnya pembenahan wasit di Tanah Air.

Simak Liputan Khusus CNNIndonesia.com di laman fokus olahraga bertajuk: Benang Kusut Wasit Indonesia.

(har/jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER