Benang Kusut Wasit Indonesia
Wasit menjadi salah satu faktor penentu sebuah kualitas pertandingan. Pengadil di lapangan hijau sepantasnya dihormati dan disegani pemain maupun pelatih.
Di sepak bola Indonesia profesi wasit belum benar-benar dihormati. Sering dijadikan kambing hitam kekalahan hingga dipukuli beramai-ramai.
Berbagai keputusan kontroversial di lapangan sering kali jadi penyebab kemarahan pemain dan pelatih. Sanksi dari Komite Wasit PSSI pun tak jarang dikeluarkan.
Problem wasit tak cakap selalu menghiasi Liga Indonesia. Tak hanya terjadi di kompetisi level terbawah, keributan atau cekcok yang disebabkan wasit juga acap kali terjadi di kasta tertinggi Liga 1.
Siaran langsung pertandingan yang disuguhi di televisi membuat kinerja wasit tak luput dari sorotan publik. Tak pelak, kritik berdatangan dari segala penjuru, termasuk di media sosial.
Tak jarang pula wasit dituding sebagai kepanjangan tangan mafia pengaturan skor di Indonesia. Dengan iming-iming uang, kemenangan sebuah pertandingan diklaim bisa diatur.
Kepercayaan masyarakat semakin luntur ketika pengaturan pertandingan yang selama ini menjadi rumor, mulai terbukti setelah Satgas Anti Mafia Bola menangkap sejumlah orang beberapa waktu lalu.
Honor tinggi yang diberikan PSSI tak lantas menjadi solusi. Pemain, pelatih, dan manajemen klub sering berkeluh kesah soal keputusan 'gila' dari pengadil lapangan.
Yel-yel "wasit goblok" dari tribune suporter masih sering terlontar. Bahkan pihak klub juga rutin mengirimkan surat protes ke Komite Wasit PSSI.
Berlanjut ke halaman kedua >>>