ANALISIS

Gregoria Mariska dan Luka-luka yang Tak Lagi Jadi Beban Belaka

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2023 19:23 WIB
Gregoria Mariska sudah sejak lama disebut-sebut sebagai sosok istimewa. Namun ia harus menempuh jalan panjang untuk membuktikan hal tersebut.
Gregoria Mariska kini terlihat lebih berani dan lebih percaya diri di lapangan. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Dukungan konsisten dari lingkar terdekat, ditambah kesadaran masih banyak yang menaruh harapan dan dukungan adalah pemantik keyakinan dalam diri Gregoria.

Gregoria mulai menunjukkan perubahan. Di akhir 2022, ia bisa masuk final di Australia Open serta masuk semifinal Hylo Open. Gregoria juga bisa tampil di BWF World Tour Finals setelah awalnya berstatus 'reserve'.

Walaupun Gregoria tak otomatis lolos langsung saat itu, status 'reserve' di BWF World Tour Finals sudah jadi sinyal perkembangan permainan yang dialami oleh Gregoria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu masuk tahun 2023, grafik peningkatan yang ditunjukkan Gregoria pun makin terlihat. Dari segi teknik, sejak masih belasan, Gregoria sudah diakui banyak orang punya variasi pukulan yang mumpuni.

Karena itu ketika Gregoria bisa percaya diri menampilkan seluruh senjata yang ia punya, persentase untuk meraih kemenangan pun otomatis bakal bertambah.

Daya juang Gregoria pun terlihat meningkat. Ia beberapa kali bisa mengejar ketika dalam posisi tertinggal, setelah pada tahun-tahun sebelumnya kesulitan untuk bangkit saat berada di posisi yang sama.

Gregoria Mariska saat berlaga di Australia Open. (Arsip PBSI)Dalam tiga turnamen terakhir di Eropa, Gregoria Mariska mampu menapak ke perempat final All England, semifinal Swiss Open, dan juara Spain Masters. (Arsip PBSI)

Sedangkan dari segi fisik, Gregoria juga membekali dirinya dengan fisik yang lebih mumpuni untuk laga-laga yang berlangsung dalam durasi waktu lama.

Kekalahan-kekalahan dan segala luka yang ia alami di periode-periode sebelumnya, sukses ia jadikan pelajaran dan bukan malah menjadi beban tambahan.

Saat pola pikir dan cara pandang Gregoria terhadap pertandingan berubah, dari situ pula, di lapangan ia mulai terlihat bergerak lebih lincah.

Di Spain Masters, Gregoria bisa bangkit dari situasi kritis ketika melawan Kim Ga Eun ketika dirinya dihadapkan pada tiga match point lawan.

Dalam upaya meraih gelar Spain Masters, Gregoria pun sukses melangkahi Carolina Marin dan P.V. Sindhu. Sebagai pebulutangkis, Marin dan Sindhu termasuk sosok pebulutangkis dengan jangkauan yang baik lantaran ditunjang postur tubuh yang tinggi.

Namun Gregoria bisa membuat keduanya kepayahan dan kerepotan. Dropshot, netting silang, berpadu smes tajam dikeluarkan oleh Gregoria. Belum lagi Gregoria seringkali menghiasi reli dengan 'deception shot' memanfaatkan skill pergelangan tangan miliknya.

Alhasil, Marin dan Sindhu seringkali mati langkah saat berhadapan dengan Gregoria Mariska di seberang lapangan.

Gelar juara Spain Masters 2023 telah di tangan. Ini adalah gelar perdana Gregoria Mariska di BWF Tour.

Dengan status juara dunia junior dan gelar perdana BWF Tour baru datang enam tahun berselang, mungkin ada anggapan bahwa perkembangan Gregoria masih terbilang lambat.

Namun yang patut diingat, hal-hal yang masih bisa diusahakan dan diupayakan pada titik ini adalah hal-hal yang masih ada di masa depan, bukan hal-hal yang sudah terlewat.

Dengan segala rintangan, beban, dan luka yang pernah didapat, semoga Gregoria Mariska menjelma jadi sosok yang lebih kuat.



(nva)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER