Jakarta, CNN Indonesia --
PSSI terancam kehilangan kucuran dana segar FIFA hingga 9,2 juta dolar atau setara Rp136 miliar akibat gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023.
Status tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2023 terpaksa dicabut FIFA karena situasi politik yang mengancam keamanan. Itu setelah muncul penolakan Israel main di beberapa wilayah Indonesia.
Dalam rilisnya pada 6 April 2023, FIFA tak menyebut Indonesia mendapat sanksi. Sebagai gantinya PSSI yang dihukum tidak bisa mendapat dana FIFA Forward untuk sementara waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FIFA Forward adalah program penyediaan anggaran pembangunan sepak bola bagi seluruh anggota. Pada 26 Januari 2023 lalu FIFA baru meluncurkan FIFA Forward 3.0 yang akan berlaku hingga akhir 2026.
FIFA Forward 3.0 berisikan lima ketetapan. Pertama bantuan dana lebih dari 5 juta dolar atau setara Rp74 miliar untuk operasional dan kegiatan federasi sepak bola anggota FIFA.
Kedua kucuran dana sebesar 3 juta dolar atau setara Rp44 miliar untuk pelaksanaan proyek sepak bola yang spesifik. Dana ini akan cair jika proyek itu dianggap kontribusi untuk jangka panjang.
Ketiga dana bantuan 1,2 dolar atau setara Rp17 miliar untuk menutupi biaya perjalanan dan akomodasi serta pemenuhan infrastruktur sepak bola, seperti pembangunan training center.
Keempat bantuan dana sebesar 60 juta dolar atau Rp839 miliar untuk konfederasi, serta kelima bantuan sebesar 5 juta dolar atau Rp74 miliar untuk asosiasi regional anggota FIFA.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Dengan kata lain, PSSI untuk sementara tak bisa mendapat kucuran dana Rp74 miliar. Dana untuk operasional federasi ini dengan terpaksa ditutupi dari sumber PSSI lainnya.
Untuk dana sebesar Rp44 miliar belum pasti didapat PSSI. Pasalnya PSSI baru mengajukan program spesifik ke FIFA yang tertuang dalam blue print Garuda Mendunia dan sedang dibedah.
Adapun dana Rp17 miliar sudah hampir dicairkan. Rencana PSSI membangun training center atau tempat pemusatan latihan Indonesia di ibu kota negara (IKN) telah disetujui FIFA.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengonfirmasi bahwa dana yang dibekukan tersebut tidak hangus. Jika pembekuan itu dicabut, otomatis pula bantuan FIFA Forward itu bisa didapat lagi.
Masalahnya berapa lama pembekuan tersebut berlaku. Jika FIFA membekukan kucuran dana FIFA FORWARD hingga akhir 2026, sama artinya hangus. Percepatan pencabutan ini yang diupayakan PSSI.
"Bantuan 1.250.000 USD itu bukan dana yang kecil dan besar juga, tapi itu bagian melakukan program. Asprov butuh dana itu dan yang harus kita coba bantuan ini," kata Erick.
"Dana FIFA Forward ini juga bisa dipakai untuk pembangunan training center di IKN. Ini yang saya tanya ke FIFA, tapi mereka belum jawab," ucap pria yang juga menteri BUMN itu.
Beruntungnya FIFA antusias dengan blue print Garuda Mendunia yang dibawa Erick saat pertemuan di Paris, Prancis. PSSI berharap blue print ini bisa membuat FIFA yakin Indonesia harus dibantu.
[Gambas:Video CNN]