Pelatih Arema FC Joko Susilo mengatakan beberapa pemain Singo Edan bermain melawan Persebaya dalam kondisi masih trauma Tragedi Kanjuruhan.
Arema kalah 0-1 melawan Persebaya dalam pertandingan lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (12/4) malam.
Usai pertandingan pelatih Arema Joko Susilo mengatakan beberapa pemainnya masih trauma Tragedi Kanjuruhan saat harus kembali menghadapi Persebaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu, ada beberapa pemain yang tidak bisa main. Kami mengerti semua itu dan kami kerja keras selain menyiapkan taktik dan fisik, kami juga mempersiapkan mental itu yang sangat berat," ucap Joko Susilo menanggapi soal pemain Arema yang masih trauma Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan menyisakan duka mendalam bukan hanya bagi keluarga korban yang ditinggalkan, tetapi juga menjadi duka dunia sepak bola.
Tragedi Kanjuruhan tersebut terjadi pada 1 Oktober 2022 usai laga Arema vs Persebaya pada putaran pertama Liga 1. Sebanyak 135 orang meninggal dunia dan ratusan orang terluka akibat panik dan menumpuk keluar Stadion Kanjuruhan usai gas air mata ditembakkan polisi.
Tragedi tersebut diakui Joko masih membekas bagi para pemain Arema yang menjadi saksi mata insiden tersebut.
"Kami tahu ada satu-dua pemain yang berduka sangat mendalam. Itu tugas kami dan Alhamdulillah tidak ada masalah semuanya, kita percaya sama anak-anak muda semuanya," ucap Joko Susilo.
"Kedua, kita percaya mereka bisa. Sebenarnya kalau fair seharusnya kita tidak kalah tapi ini sepak bola dan kita harus respek dengan Persebaya karena mereka main bagus, mereka menang. Persebaya pantas menang tapi kita tidak pantas kalah," kata Joko Susilo menambahkan.