Ilustrasi wasit Indonesia. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --
"Bisa berikan ke saya [buku wasit Indonesia]? Saya ingin memahami buku wasit Indonesia. Saya harus membacanya," kata Bernardo Tavares, pelatih PSM Makassar yang menjadi juara Liga 1 musim ini.
Hal itu diucapkan Tavares dalam jumpa pers sebelum pertandingan PSM Makassar versus Persikabo 1973. Kekesalan Tavares sudah di ubun-ubun melihat keputusan-keputusan 'lawak' dari wasit Liga 1 2022/2023.
Pria asal Portugal ini hampir setiap pekan mengkritik wasit. Bahkan Tavares sampai punya perasaan wasit Indonesia membencinya dan PSM yang sedang berpacu mengejar gelar juara liga.
Charis Yulianto, asisten pelatih Persela Lamongan, beranggapan sama. Mantan kapten Timnas Indonesia ini menilai kinerja wasit Indonesia jalan di tempat dan nyaris tak membaik.
Sejak berkarier di sepak bola pada 1994 hingga kini menjadi pelatih, kepemimpinan wasit jadi salah satu masalah akut sepak bola Indonesia. Penambahan wasit gawang pun tak cukup membantu.
"Masih tetap seperti itu [kualitas wasit sejak saya masih jadi pemain], padahal sudah ditambah dua asisten wasit di samping gawang," kata Charis kepada CNNIndonesia.com pada 9 Maret 2023.
"Soal wasit ini harus ditingkatkan lagi terkait kualitasnya. Masih banyak keputusan salah yang bisa merugikan tim. Ini harus jadi perhatian yang serius buat komite wasit [PSSI]," ujarnya.
Mantan kapten Timnas Indonesia itu pun menilai keputusan wasit sulit ditebak di setiap laga. Ia yakin hasil pertandingan akan berakhir fair jika wasit mau jujur dalam mengambil keputusan.
Legenda hidup Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, pun turut prihatin dengan kualitas pengadil kompetisi sepak bola Indonesia. Baginya ini adalah selilit yang harus dicabut dari akarnya.
Menurut mantan pelatih Rans Nusantara FC ini tak semua wasit Indonesia buruk. Ada juga yang bagus. Namun kiprah apik wasit ikut tergerus karena keputusan sejumlah nama.
"Wasit kita itu ada beberapa yang baik, dan memang ada juga yang memang wawasannya harus ditambah. Harus diperbarui terus pengetahuannya dan secara fisik juga harus baik," kata Bambang.
"Yang kedua jangan sampai dipengaruhi pihak lain, seperti misalnya tuan rumah atau pihak luar yang lain. Itu yang paling penting," ujar mantan top skor Galatama musim 1984, 1984, dan 1985 ini.
Berlanjut ke halaman kedua >>>
Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah, memang tak memperinci bentuk gangguan eksternal ke wasit. Namun ia yakin banyak orang paham maksud gangguan kepada wasit sebelum dan sesudah pertandingan.
"Wasit tidak bisa berbuat apa-apa saat diintimidasi sama oknum-oknum. Ini harus diproteksi. Jangan sampai terjadi. Kasihan wasitnya juga sebenarnya, walau banyak kesalahan juga," katanya.
Dalam pandangan pelatih yang turut melahirkan kurikulum Filosofi Sepak bola Indonesia (Filanesia) ini, wasit Indonesia sejatinya tahu aturan baku, tetapi tak kuasa atas tekanan pihak yang lebih kuat.
"Saya sih menyoroti sebenarnya mereka tahu aturan, tetapi pengaruh eksternal yang membuat wasit jadi begitu. Ini harus dibenahi, di samping itu pengetahuan wasit juga perlu penyegaran," katanya.
Komisaris Persib Bandung Umuh muchtar meminta PSSI membubarkan asosiasi wasit. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Permintaan untuk membubarkan asosiasi wasit
Hadirnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 bersama anggota Exco terpilih, diharapkan bisa membenahi. Bambang yakin mereka tahu akar masalah sepak bola Indonesia.
"Mereka yang lama pasti tahu kualitas dan kinerja wasit kita. Yang baru pun saya pikir mengikuti sepak bola kita, terutama wasit. Perbaikilah itu. Jangan sampai terulang terus," ucap Bambang.
Presiden Klub Persija Muhammad Prapanca menyebut hal krusial perwasitan Indonesia adalah kualitas dan kuantitas. Dua hal ini harus dikejar PSSI di periode awal kepengurusannya.
"Kualitas wasit harus ditingkatkan dan dijaga dan kuantitasnya ditambah. Kompetisi sepak bola kita sedang diupayakan membaik, jadi wasitnya juga harus baik," kata Prapanca.
Perangkat pertandigan kerap jadi sasaran amarah karena keputusan kontroversial di lapangan. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
"Salah satu yang disepakati dalam Sarasehan Sepak Bola Indonesia di Surabaya juga soal wasit. PSSI harus menjalankan kesepakatan dalam acara itu. Kami klub akan menjaga komitmen federasi," ucapnya.
Umuh Muchtar, Komisaris Persib Bandung meminta PSSI membubarkan asosiasi wasit. Baginya persoalan wasit adalah hal vital dalam rancangan membangun industri kompetisi sepak bola tanah air.
"PSSI kalau mau maju harus wasit diutamakan [perbaikannya]. Jangan setengah-setengah benerin wasit. VAR juga [harus disegerakan] dengan pengurus [PSSI] yang sekarang," ucap Umuh.