WAWANCARA EKSKLUSIF

Sumardji: Saya Jaga Depan Lift Semalaman Sebelum Final SEA Games 2023

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2023 09:19 WIB
Manajer Timnas Indonesia U-22 Sumardji bercerita banyak hal kepada CNNIndonesia.com terkait perjalanan tim hingga akhirnya juara SEA Games 2023.
Sumardji menjadi manajer Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)

Bisa ceritakan apa saja peran Anda selama SEA Games dari sisi manajerial?

Kompleks ya. Mulai dari seleksi, kita harus sama-sama diskusi dengan pelatih untuk menentukan pemain. Termasuk juga hotel, makan, keperluan hari-hari. Semuanya diurus. Garis besarnya seorang manajer harus bisa membuat nyaman.

Apakah di malam sebelum final sempat berkumpul seluruh pemain? Apa saja yang dibicarakan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasti. Jadi sore sebelum latihan, itu kami meeting dengan tim pelatih dan pemain, ofisial, dokter. Semuanya.

Kemudian latihan penguatan strategi dan ditambahkan soal mental. Terus pas malam, saya yang betul-betul harus mengawasi.

Benarkah Anda sampai keliling ke kamar-kamar pemain?

Semifinal dan final, saya dan psikolog tidak tidur. Saya harus jaga. Anak-anak wajib masuk kamar jam 10 malam. Tapi saya wara-wiri, ngecek.

Maksudnya keliling itu semacam patroli?

Iya, bergantian sama tim psikolog. Saya dibantu mereka dan pelatih. Itu tugas saya untuk mengamankan dan membuat tim nyaman dari gangguan dalam dan luar. Gangguan dari luar mungkin mafia, terus ada isu-isu seperti itu kan. Itu yang saya jaga dari pemain.

Makanya saya duduk di depan lift itu cukup lama, bukan berjam-jam tapi semalaman. Semifinal dan final itu wajib saya jaga.

Apakah ada pemain yang nakal melanggar aturan?

Tim ini dari awal proses, yang disiplin itu akan dicoret. Anak-anak takut. Dari waktu TC sudah diterapkan. Tidak perlu pemain bintang. Kalau indisipliner, kita coret.

Waktu di Kamboja sempat ada kesulitan makan?

Enggak, enggak ada. Kita makan yang dari hotel. Anak-anak sempat jenuh juga dengan makanan yang begitu-gitu saja.

Ada pemain minta KFC, saya bilang enggak boleh makan KFC. Ada-ada saja. Saya takut pemain ada yang pesan makan dari luar, itu yang saya jaga.

Ini ada yang lucu lagi. Malam final itu, ada pemain yang mau potong rambut. Itu enggak kasih tahu saya, saya tahan itu.

Saya sempat lihat ada dua orang naik, wajah-wajah orang Indonesia kelihatannya. Saya interogasi dulu tukang potongnya. Saya tahan di ruang tamu. Saya interogasi dulu sampai elek lah, hahahaha. Mereka sampai ketakutan hahaha.

Jadi memang tugas manager itu seperti itu. Orang mikir mungkin enak-enak saja, tapi capek karena mengatur dari A sampai Z.

Makanan juga harus diatur. Ada pemain mau pesan Pizza Hut, saya tanya dulu ke dokter, dibolehkan yang jenis tertentu. Oke. Disesuaikan saja.

Kalau nasi Padang, sesudah juara itu. Itu supaya pemain tidak jenuh. Bagaimana ya, di sana cari makan susah, hambar pula rasanya. Kasihan pemain.

Banner Testimoni

Ada pemain yang secara personal curhat ke Anda soal keluhan selama di Kamboja?

Pastilah, pasti soal makanan. Kalau cuaca sudah diantisipasi, bukan kendala itu.

Ada salah satu pemain yang istrinya mau melahirkan saat tengah berjuang bersama Timnas U-22. Bagaimana itu menanganinya?

Oh Adi Satryo. Kami kasih semangat ke dia. Pemain sudah tahu risikonya, dia cerita istrinya hamil dan mau melahirkan.

Saya tanya, 'Terus Bagaimana? Hatimu kuat?' dan dia bilang tidak masalah. Saya jadi teman curhat pemain, saya juga aktif nanya ke pemain ada masalah apa. Seperti ke anak lah.

Judi bola nampak lebih bebas di Kamboja. Sempat ada intimidasi dari mafia judi itu kepada Anda?

Mungkin melihat latar belakang polisi, mereka takut. Tidak ada yang menghampiri saya, mereka tidak berani.

Ada orang yang mau cukur rambut pemain saja saya interogasi. Sampai elek, sampai benar-benar ketakutan dia. Akhirnya saya panggil pemainnya untuk turun, cukur rambut di luar kamar. Saya tungguin.

Apakah ada kabar soal perkembangan Timnas U-22 diundang ke istana?

Itu ranahnya federasi yang mengatur. Saya ikut saja.

Timnas Indonesia dinanti agenda padat. Bagaimana Anda melihatnya termasuk potensi rebutan pemain dengan tim senior?

Saya kira kaitannya dengan pemain yang ada saat ini, kemarin sudah sepakat. Yang senior itu kalau sudah memperkuat senior tidak mungkin diturunkan untuk U-23 di kualifikasi.

Nanti kami tata, belum fix. Pemain kan banyak, saya kira tidak ada masalah.

(ikw/jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER