ANALISIS

Debut Struick dan Mimpi Indah Timnas Indonesia vs Argentina

Abdul Susila | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jun 2023 08:51 WIB
Rafael Struick diharapkan kembali bermain bagus saat diturunkan dalam duel Timnas Indonesia vs Argentina di FIFA Matchday.
Rafael Struick diharapkan bisa kembali bermain bagus di Indonesia vs Argentina. (Dok PSSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Debut Rafael Struick bersama Timnas Indonesia sekilas mirip kisah Elkan Baggott, namun serupa cerita Egy Maulana Vikri atau Oktovianus Maniani pula.

Struick debut dalam laga melawan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (14/6). Ia tampil sebagai starter, main 45 menit, dan memperlihatkan aksi menjanjikan di lini depan Indonesia.

Puja dan puji mengalir. Nama pemain ADO Den Haag tersebut lantas sempat menjadi trending topic urutan pertama Indonesia pada Rabu (14/6) malam. Ada harapan besar yang mulai digantungkan di namanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini mirip dengan kisah debut Baggott. Pada 16 November 2021 Baggott debut saat melawan Afghanistan dalam laga uji coba di Dubai, Uni Emirat Arab. Baggott hanya main 68 menit karena cedera di kepala.

Ketika itu media sosial juga riuh. Aksi pemain 20 tahun ini diapresiasi tinggi. Media massa Indonesia juga mengupas pemain Ipswich Town ini dengan intonasi positif.

Ada pula kisah debut Egy dan Okto sebagai perbandingan. Egy debut bersama skuad Garuda saat melawan Islandia pada 14 Januari 2018 saat masih 17 tahun. Ia tampil menggantikan Osvaldo Haay.

Debut Egy pun penuh puja dan puji. Bedanya, nama Egy sudah populer sejak membela Indonesia U-16. Apalagi ketika debut itu namanya dikait-kaitkan dengan sejumlah klub Eropa.

Kini Egy sudah tidak mendapat panggilan Timnas Indonesia lagi. Sejak kembali ke dalam negeri dengan membela Dewa United dari Slovakia, pamor Egy turun. Namanya jarang lagi disebut-sebut.

Adapun Oktovianus debut bersama Timnas Indonesia dalam laga melawan Uruguay pada 8 Oktober 2010. Saat itu usianya baru 19. Hampir mirip Egy, Okto sudah dikenal sejak membela Indonesia U-15.

Debut Okto pun mendapat sanjungan. Kecepatan akselerasinya jadi bahan perbincangan. Namun pada akhirnya Okto redup seiring waktu. Kisahnya di Timnas Indonesia hanya bertahan tiga tahun.

Lantas, apa korelasi debut Struick, Baggott, Egy, dan Okto? Ekspektasi sama-sama tinggi. Ada harapan besar dialamatkan ke pemain muda untuk masa depan indah Timnas Indonesia.

Setidaknya Indonesia tidak kehabisan bakat bagus pemain muda. Terlebih lagi Rafael Struick kini akan dihadapkan pada ujian berat melawan Argentina dalam FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (19/6).

Jika Struick bisa melakoni ujian melawan Argentina dengan tampil baik, dia akan jadi pemain yang menjanjikan bagi Tim Merah Putih.

Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>

Ujian dari Juara Dunia Tanpa Messi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER