Ketua Umum PSSI Erick Thohir merespons protes Presiden Klub Borneo FC Nabil Husein soal Timnas Indonesia dengan santai di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (23/6) sore.
Sebelumnya Nabil protes pemainnya Stefano Lilipaly tidak mendapat menit main saat melawan Palestina (14/6) dan Argentina (19/6). Nabil berpendapat Lilipaly sepantasnya dapat kesempatan main dalam dua laga itu.
Erick merasa protes Nabil sah-sah saja dalam dunia demokrasi seperti sekarang. Namun demikian Erick tak bisa berbuat apa-apa karena pemilihan pemain merupakan wilayah otonom pelatih yang tak bisa diintervensi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan sahabat saya juga, [dari] Borneo. Ya, tetapi perbedaan pendapat yang namanya di dunia sepak bola, di era demokrasi hal yang lumrah. Tapi tentu apa pun keputusan pelatih tim nasional ya saya harus hormati," kata Erick.
"Itu bagian dari keputusannya. Kalau saya intervensi nanti sama coach Indra kemarin atau coach Shin Tae Yong, 'oh saya mau pemain ini yang main ya, awas ya.' Ya gak bisa lah. Itu kan ada tupoksinya masing-masing," ucapnya.
Lilipaly bukan satu-satunya pemain yang tak ditampilkan Shin selama FIFA Match Day periode Juni. Ada Reza Arya Pratama, kemudian Yance Sayuri, juga Andy Setyo yang hanya jadi pemanis bangku cadangan.
Bukan kali ini pula hal sama dilakukan Shin. Sebelum-sebelumnya ada beberapa pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia, tetapi akhirnya tidak diberi kesempatan main dalam agenda resmi tersebut.
Akan kejadian itu pelatih Persija Thomas Doll dan pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares protes. Menurut kedua pelatih sebaiknya pemain tidak dipanggil ke Timnas jika tidak diberi kesempatan main, meski sebagai cadangan.