ANALISIS

Maju Kena, Mundur Kena Si Bima Sakti

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2023 07:47 WIB
Bima Sakti masih berstatus sebagai pelatih Timnas Indonesia U-17. Jelang Piala Dunia U-17, Bima Sakti dihadapkan pada ujian berat.
Timnas Indonesia U-17 akan menghadapi lawan-lawan berat di Piala Dunia U-17. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Sejauh ini ada delapan nama pemain diaspora yang seliweran di media sosial. Sebagian di antaranya sedang memperkuat klub-klub yang tidak asing di telinga penikmat sepak bola.

Beberapa nama seperti Welber Jardim (Academy Sao Paulo), Irfan Karijowidjojo (ADO Den Haag), Damiane Agustien (West Brom U-16), dan Julian Miles Oerip (AZ Alkmaar U-18) adalah bukti nyata Indonesia punya permata yang tersebar di belahan bumi lain.

Itu dapat jadi pertimbangan jelang pemusatan latihan jelang Piala Dunia. Persoalannya, jiwa besar harus dimiliki Bima jika kembali diterpa kritik apabila mengesampingkan potensi putra daerah dan prinsip bertajuk 'Local Pride'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bima punya dua tangan untuk menutup telinga dari ocehan tak berdasar warganet yang protes tanpa henti. Prestasi harus jadi fokusnya saat ini selagi Indonesia ikut Piala Dunia U-17.

Pencapaian Indonesia di Piala Dunia U-17 2023 bakal jadi catatan sejarah terlepas dari hasil yang didapatkan. Keikutsertaan wakil Merah Putih di level global juga sejalan dengan target jadi peserta Olimpiade 2036 dan Piala Dunia 2038.

Bukan tak mungkin, pemain Timnas U-17 yang tampil di Piala Dunia U-17 2023 adalah mereka yang merumput di Olimpiade atau Piala Dunia level senior. Sebab, tak sedikit pesepakbola top saat ini merupakan jebolan dari Piala Dunia U-17.

Sejumlah pesepak bola Tim Nasional U-17 Indonesia melakukan sujud syukur usai membobol gawang Tim Nasional U-17 Guam dalam laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/10/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.Timnas Indonesia U-17 harus bergelut dengan waktu persiapan yang singkat menuju Piala Dunia U-17. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Beban berat yang dipikul Bima bakal lebih ringan dengan belajar dari barisan senior yang lebih berpengalaman. Ia dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari Shin Tae Yong yang pernah tampil di Piala Dunia U-17 1987. Kala itu, STY adalah pahlawan timnas Korea Selatan dengan jadi top skor untuk negaranya di turnamen tersebut.

Selain itu, Bima juga bisa belajar dari Indra Sjafri yang pernah menangani Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur. Kehadiran legenda Chelsea, Dennis Wise yang disebut bakal jadi salah satu mentor juga sangat bermanfaat.

Belum lagi jika nantinya sosok direktur teknik PSSI yang baru mulai bekerja. Pekerjaan Bima akan lebih efisien dalam menyusun program di tengah waktu yang begitu sempit.

Dalam konteks ini, Bima perlu berpikir pragmatis demi prestasi terbaik di Piala Dunia U-17 2023. Mumpung Indonesia sedang ikut Piala Dunia, Bima harus memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.



(ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER