Jakarta, CNN Indonesia --
Bali United banjir kritik usai jeblok di awal kompetisi Liga 1 2023/2024 hingga terperosok di posisi juru kunci klasemen.
Kekalahan merupakan hal yang wajar dirasakan oleh sebuah tim dalam pertandingan. Tapi kekalahan demi kekalahan secara berturut-turut itu merupakan kesalahan yang fatal.
Situasi ini yang tengah dialami Bali United. Tim langganan penghuni papan atas Liga 1 itu kini tengah terpuruk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari dua pertandingan awal Liga 1 2023/2024 Bali United terus menelan kekalahan. Pada pertandingan pembuka Liga 1 musim ini Bali United dipermalukan PSS Sleman dengan kekalahan 0-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, pada 1 Juli.
Kemudian pada pertandingan kedua Bali United kalah 1-3 di kandang Borneo FC, meski sebenarnya sempat unggul 1-0 lebih dulu.
Dua kekalahan itu membuat Bali United langsung terjun bebas ke dasar klasemen sementara Liga 1 2023/2024 dengan nol poin dan kebobolan empat kali.
Bahkan sebelum melangkah ke Liga 1 2023/2024, Bali United juga tidak pernah menang di waktu normal yaitu saat bermain 1-1 melawan PSM dalam dua leg playoff Liga Champions Asia. Kemudian bermain imbang 0-0 lawan Arema dan 2-2 hadapi Dewa United di laga ujicoba.
Kondisi ini cukup ironis karena Bali United selalu menjadi tim favorit juara di setiap musimnya lantaran pernah sukses meraih back to back juara yaitu pada 2019 dan 2021/2022.
Hasil minor ini pun membuat Bali United mendapatkan banyak kritikan di media sosial. Sejumlah netizen menilai permainan Bali United di awal musim ini buruk.
"Sangat-sangat ada yang salah dengan permainan Bali United," tulis seorang netizen.
"Permainan macam apa kok seperti baru belajar main bola," ucap netizen lainnya usai Bali United kalah dari PSS.
"Percuma punya training ground kalau di liga cuma jadi badut," ujar kritik keras netizen lainnya.
Bukan hanya soal permainan yang buruk, pelatih Bali United Stefano Cugurra juga menjadi sasaran kritik. Sampai-sampai tagar #TecoOut membahana di jagat maya.
Meskipun tak sedikit pula netizen yang tetap memberikan dukungan kepada Teco, mengingat pelatih asal Brasil itu sudah mempersembahkan dua gelar juara untuk Bali United.
Lantas apa yang menjadi masalah Bali United di awal musim ini?
Bersambung ke halaman berikutnya...
Berbicara materi pemain, Bali United merupakan tim bertabur bintang. Dari posisi kiper, belakang, tengah, sampai depan Bali United diperkuat pemain-pemain beken.
Di posisi kiper Bali United baru mendatangkan salah satu kiper terbaik di Liga 1 yakni Adilson Maringa asal Brasil yang direkrut dari Arema untuk menggantikan Nadeo Argawinata yang pindah ke Borneo FC.
Bali United juga menambah kekuatan di lini belakang dengan mendatangkan bek timnas Thailand Elias Dolah. Di lini tengah Bali United juga pemain-pemain berkualitas dari Brwa Nouri, Fadil Sausu, Eber Bessa, hingga Privat Mbarga. Sedangkan di lini depan Bali United punya Ilija Spasojevic, Irfan Jaya, dan penyerang anyar asal Brasil Jefferson.
Kemudian secara statistik permainan Bali United sejatinya juga mampu tampil dominan di setiap pertandingan yang telah dijalani di Liga 2023/2024.
Saat kalah dari PSS di laga perdana, berdasarkan statistik LIB, Bali United mampu memegang kendali permainan dengan penguasaan bola sebesar 68 persen.
Jumlah tembakan ke gawang lawan yang dilepaskan Bali United ke gawang PSS juga unggul jauh yakni dengan 19 kali percobaan tembakan berbanding lima tembakan yang dilakukan PSS.
Tetapi meski banyak melepaskan tembakan, namun para pemain Bali United lemah dalam akurasi shooting. Di laga pertama, pemain Bali United memiliki akurasi tembakan sebesar 37,5 persen berbanding 75 persen akurasi tembakan pemain PSS.
Pada pertandingan kedua yakni melawan Borneo FC, Bali United juga mampu memegang kendali permainan dengan penguasaan bola sebesar 51 persen berbanding 49 persen.
Tetapi kali ini ketajaman serangan Bali United lemah lantaran hanya mampu melepaskan dua tembakan ke gawang Borneo. Dari sisi akurasi tembakan Bali United juga lemah dengan mencatat 50 persen tembakan akurat.
Ini artinya dalam dua pertandingan awal akurasi tembakan para pemain Bali United ke gawang lawan masih lemah sehingga mengakibatkan mereka sulit mencetak gol. Karena itu finishing bisa menjadi catatan yang harus segera dievaluasi oleh Teco.
Selain itu Bali United juga tercatat memiliki umpan gagal sebanyak 79 kali saat melawan PSS dan 83 kali kesalahan passing saat menghadapi Borneo FC.
Kesalahan elementer ini turut menjadi persoalan yang membuat permainan Bali United tidak berjalan baik. Karena itu Teco harus bisa membuat para pemainnya mengurangi kesalahan-kesalahan passing tersebut agar upaya membangun serangan bisa berjalan lebih efektif.
Kebobolan empat gol dalam dua pertandingan juga membuat pertahanan Bali United jadi sorotan. Teco harus melakukan evaluasi besar-besaran di sektor pertahanan agar lini belakang Bali United bisa lebih kuat dan solid.
Pembenahan taktik dan strategi permainan juga harus dilakukan Teco sejak dini agar Bali United bisa kembali memetik kemenangan yang bisa meningkatkan kembali kepercayaan diri para pemain.
Perubahan di semua sektor dan peningkatan mentalitas serta chemistry para pemain sangat penting secara cepat dilakukan oleh Bali United agar jangan sampai mereka juga menjadi bulan-bulanan ketika mewakili Indonesia di kualifikasi playoff Liga Champions Asia 2023.
Ingat, Bali United akan memulai perjuangan ke babak utama Liga Champions Asia dari babak preliminary round playoff di wilayah timur pada Agustus mendatang.
[Gambas:Video CNN]