Penampilan mengecewakan Maguire jadi penegas statusnya yang kian sulit di MU. Penggawa timnas Inggris itu bahkan hanya jadi pilihan kelima di jantung pertahanan The Red Devils musim lalu.
Maguire kalah bersaing dengan Lisandro Martinez, Raphael, Varane, Luke Shaw dan Victor Lindelof musim lalu. Padahal sebelum kedatangan pelatih Erik ten Hag, Maguire adalah sosok yang selalu diandalkan di jantung pertahanan walau secara penampilan tak pernah benar-benar memuaskan.
Jelang musim baru, Maguire juga kehilangan jabatan kapten tim MU yang sudah diembannya sejak 2020. Ten Hag memutuskan untuk mencopot ban kapten Maguire dan menyerahkannya kepada Bruno Fernandes yang sebelumnya berstatus deputi Maguire.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maguire pun kecewa berat dengan keputusan Ten Hag. Ia pun hanya bisa pasrah karena performanya tak membantu statusnya walau berlabel bek termahal di dunia saat didatangkan MU dengan nilai transfer 80 juta poundsterling dari Leicester City tahun 2019.
Maguire gagal memberikan ketenangan yang dibutuhkan selama jadi langganan starter di MU. Beruntung buat pemain kelahiran Sheffield itu, kiper MU sebelumnya David de Gea tak seagresif Onana dalam mengoreksi kesalahan rekan setim.
Padahal De Gea hampir setiap musim harus berjibaku sebagai penjaga gawang karena pertahanan Setan Merah seringkali bermasalah. Dan, Maguire termasuk salah satu pemain yang jadi penyebab masalah itu.
Dengan situasi yang berkembang, pintu keluar dari MU adalah pilihan yang paling realistis buat Maguire. Hal itu mesti dilakukan jika ia ingin rutin bermain di setiap pertandingan mulai musim depan.
Karena mesti diakui secara level permainan, Maguire tidak berada di level yang sama dengan Lisandro Martinez atau bahkan Raphael Varane. Kemampuan distribusi bolanya tidak memukau dan bukan tipikal bek tengah yang memiliki kecepatan.
West Ham United jadi klub yang paling berpotensi diperkuat Maguire. Meski nantinya MU dipastikan merugi karena melepas Maguire dengan harga murah ke klub lain.